Berita NTT Hari Ini

Asita NTT Terima 4 Wisatawan Asal AS Setelah Pandemi Menurun

Ketua Asita NTT mengatakan ini merupakan tamu pertama yang masuk ke NTT melalui perusahaan tour and travel

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-ASITA NTT
WISATAWAN - Para wisatawan asal Amerika Serikat saat berkunjung ke Cafe Rumah Pohon, Jalan Polisi Militer, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, NTT. Senin 2 Mei 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima kunjungan empat orang wisatawan asal Amerika Serikat setelah sudah menurunnya angka covid di Indonesia. 

Abed Frans, Ketua Asita NTT mengatakan ini merupakan tamu pertama yang masuk ke NTT melalui perusahaan tour and travel di bawah naungan Asita NTT.

"Ini merupakan tamu pertama dari Amerika yang datang ke Kupang, tetapi sebelumnya mereka sudah Overland di Pulau Flores," ungkapnya saat ditemui, Senin 2 Mei 2022.

Baca juga: Kalak BPBD Sikka, Minta Budayakan Siaga Mengurangi Resiko Bencana

Menurutnya, kunjungan para wisatawan ini juga berkaitan dengan persiapan provinsi NTT untuk kembali menerima wisatawan asing setelah pandemi mereda. Untuk itu, Abed Frans berharap apa yang menjadi masukan dari para wisatawan dapat di dengar dan dilakukan evaluasi oleh pemerintah terkhusus di bidang pariwisata.

"Ini semua terkait dengan persiapan kita sebelumnya pada saat covid, bagaimana kita recovery dan bagaimana kita mempersiapkan diri saat covid sudah mereda, " jelas dia.

Dikatakan, cukup fair apabila pemerintah mau mendengar masukan dari para wisatawan secara langsung, bukan lagi melalui pihak kedua seperti travel agent.

Baca juga: Objek Wisata Pantai Kita di Kota Maumere Dipadati Pengunjung 

Sebagai ketua Asita NTT, Frans berharap feedback dari para wisatawan dapat bermanfaat bagi pemerintah terkhusus di bidang pariwisata.

Sementara itu para empat wisatawan yang ditemui diantaranya, Raj Goel, Shakti Goel, Rosha Gupta, dan Vijay Gupta mengatakan sangat terkesan dengan keindahan alam dan keramahan orang Indonesia.

Namun, ada tiga point penting yang menjadi catatan mereka kepada pemerintah provinsi NTT, diantaranya waktu yang diberikan untuk melihat komodo sangat singkat yakni hanya 5-10 menit saja.

Baca juga: Sektor  Pariwisata di NTT Peluang Emas Serap Tenaga Kerja

Berikutnya, mereka meminta agar di kawasan taman nasional komodo dibuat sebuah museum agar pengunjung dapat mengetahui informasi terkait sejarah, sampai pada perkembangan biakan komodo, yang dikemas secara digital, dan juga ada seorang tour guide yang menjelaskan tentang isi museum tersebut.

Point yang terakhir, dari beberapa hotel yang dikunjungi selama melakukan tour di Flores, para wisatawan ini menemukan sebagian besar staf hotel belum fasih berbahasa Inggris. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi mereka dalam mencari informasi.

Oleh sebab itu, mereka menyarankan agar pada setiap hotel, minimal disiapkan satu orang staf yang fasih berbahasa Inggris.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved