Berita NTT Hari Ini
Pdt. Emmy Sahertian: Aktivis Kemanusiaan Nilai Modus Baru Dalam Trafficking di NTT
Terkait pelaku yang merekrut para korban berjumlah satu orang yang mengaku menjadi fasilitator bagi salah satu CV
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Jaringan Kemanusiaan Untuk Korban TPPO sekaligus Zero Human Trafficking Network Nasional, Pdt. Emmy Sahertian menilai kasus perekrutan sembilan gadis asal NTT masuk dalam modus baru berupa kejahatan dunia maya.
Pasalnya perekrutan calon tenaga kerja melalui media sosial facebook dengan menjanjikan gaji yang lumayan bagi calon pekerja.
Adapun pekerjaan yang ditawarkan berupa asisten rumah tangga, merawat lansia, babysiter, dan pekerjaan lainnya yang berada di wilayah Pulau Jawa.
"Ini modus baru yang dilakukan oleh pelaku perekrut melalui cara gelap dan kami curiga sudah banyak perekrutan yang lolos dan belum terungkap ke permukaan," ungkap Pdt. Emmy Sahertian kepada POS-KUPANG.COM, Jumat 29 April 2022 malam.
Baca juga: Pelaksanaan Mudik di NTT Perlu Waspadai Covid-19
Terkait pelaku yang merekrut para korban berjumlah satu orang yang mengaku menjadi fasilitator bagi salah satu CV yang menjadi perekrut tenaga kerja di wilayah Provinsi Bali.
"Kami meminta kepada masyarakat NTT agar jangan mudah percaya kepada pihak yang hendak menawarkan pekerjaan dengan iming-iming yang jelas tanpa mengetahui legalitas dari perusahaan perekrut tersebut, karena patut diduga menjadi salah satu dari sindikat TPPO," pungkasnya. (*)