Berita NTT Hari Ini

Komunitas Au Manekat Tasi Kembali Tanam Bibit Terumbu Karang di Teluk Kupang 

tidak ada kendala dalam mendapatkan bibit terumbu karang. Bibit ini memang butuh substrat atau media untuk bertumbuh

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK.PRIBADI
Komunitas Au Manekat Tasi saat mempersiapkan terumbu karang untuk dilakukan penanaman di perairan teluk Kupang, Sabtu 9 April 2022 

Ia juga menyampaikan perbedaan besar akibat Badai Seroja. Saat snorkeling dan diving baik sebelum dan setelah Badai Seroja ditemukan kondisi yang jauh berbeda. Terumbu karang dapat terlihat jelas hancur seluruhnya karena Badai Seroja.

Baca juga: BRI Waingapu Bantu Satu Mobil Ambulans Untuk Kodim 1601 

"Perbedaan jauh sekali. Dulu warna-warni tapi habis Seroja itu yang ada hanya karang mati," kata dia.

Wilayah terdampak seluruhnya mulai dari Pantai Pasir Panjang, Nunhila, Namosain hingga wilayah Tenau. Kondisi sekarang ini terumbu karang di wilayah Teluk Kupang memprihatinkan.

Bom ikan, potassium juga sampah memang sangat mempengaruhi terumbu karang tetapi dampak destruktif paling parah adalah Badai Seroja ini. 

"Ini lebih parah, kita tidak bisa bedakan mana karena bom atau potasium tapi ini merata rusaknya," sebut dia.

Pihaknya sendiri telah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kupang maupun lurah setempat tetapi belum ada respon aktif yang didapatkan selama kegiatan tersebut mereka lakukan.

Baca juga: Rektor Undana Larang Mahasiswa Kenakan Atribut Kampus Saat Demonstrasi

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur (BBKSDA NTT) dan Undana juga pernah terlibat dengan kegiatan ini.

Namun dari BBKSDA NTT hanya mempunyai satu penyelam yang juga tidak terlibat langsung karena berada di luar Kupang.

BBKSDA belum memberi tanggapan terkait 2000 bibit terumbu karang yang hampir dicapai ini. BBKSDA sendiri pernah terlibat saat bibit yang ditanam mencapai 1500 bibit.

Menurut dia BBKSDA antusias terhadap kegiatan ini tetapi tidak dapat terlibat banyak.

Pada sisi lain ia mengaku perilaku masyarakat pesisir pantai sendiri sudah berubah setelah memperhatikan kegiatan yang telah dilakukan komunitas mereka. Kebersihan diperhatikan dan masyarakat ingin terlibat bersama mereka. Tiap kegiatan juga mereka bertukar pendapat dengan warga pesisir pantai.

"Nunhila sendiri misalnya masyarakat bahkan menawarkan perahu, yang sebisa mereka dapat lakukan," sebut dia.

Rencananya pihak akan bergeser ke wilayah Pasir Panjang untuk kegiatan selanjutnya.(*)

Berita NTT Hari Ini


 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved