Polemik Bendungan Kolhua

Soal Bendungan Kolhua, Vinsen Bureni Usul Perlu Adanya Pendekatan Sosial

Menurut Vinsensius, pemerintah perlu membuka ruang  untuk melakukan sosialisasi dengan pendekatan sosial

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-VINSEN BURENI
Direktur Bengkel APPEK Kupang, Vinsenius Bureni,S.Sos 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM,KUPANG -- Penyelesaian masalah rencana pembangunan Bendungan Kolhua di Kota Kupang, membutuhkan pendekatan sosial. Sebaliknya, jangan mengutamakan pendekatan teknokrat dan politik.

"Hemat saya,  masih ada ruang yang bisa dinegosiasikan, yakni dengan  pendekatan sosial. Jangan mengutamakan pendekatan teknokrat apalagi politik," kata Direktur Bengkel ‎Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung (APPek) NTT,  Vinsensius Bureni, S.SoS, Senin 11 April 2022.

Menurut Vinsensius, pemerintah perlu membuka ruang  untuk melakukan sosialisasi dengan pendekatan-pendekatan secara sosial.

Baca juga: Lurah Kolhua Enggan Berikan Penjelasan Alasan Tinggalkan Kantor

"Jangan kedepankan pendekatan teknokrat, apalagi pendekatan politis dalam menyelesaikan persoalan-persoalan menyangkut rencana pembangunan Bendungan Kolhua," kata Vinsen sapaan akrab Vinsensius.

Terkait perencanaan, ia menjelaskan, belum adanya titik temu itu, diduga bahwa ketika saat perencanaan, tidak melibatkan masyarakat setempat, terutama yang memiliki aset kehidupan di lokasi tersebut.

Sedangkan soal pendekatan sosial, Vinsen menegaskan, pendekatan-pendekatan sosial menjunjung tinggi hak hidup warga setempat dengan melibatkan mereka dalam proses perencanaan.

Baca juga: Gemini Musuh di Tempat Kerja, Zodiak Karier Keuangan 12 April 2022 Virgo Cuti Sehari, Pisces Masalah

"Soalnya, saat perencanaan tidak melibatkan warga setempat, terutama yang mempunyai aset untuk kehidupan mereka di lokasi tersebut.

Jika mereka dilibatkan sejak awal, maka tentu tidak ada penolakan seperti ini," katanya.

Dikatakan, ketika awal sosialisasi masyarakat setempat terlibat dan muncul penolakan, maka tidak mungkin dipaksakan untuk tetap dibangun di lokasi tersebut.

Baca juga: Bawa Peti Jenazah, ARMED Gelar Aksi Demo di Kantor Bupati TTU

"Saran saya perlu ada pendekatan ulang untuk memastikan berbagai kepentingan yang benar-benar dikonsensus dan jaminan keberlanjutan hidup warga setempat benar- benar ada dan direalisasikan," ujarnya.

Jikalau bendungan itu akan menjadi sumber kehidupan besar di Kota Kupang,  maka mestinya semua kita termasuk pemerintah memastikan keberlanjutan hidup yang akan direlokasi dan pemenuhan hak-hak mereka secara jelas.

Karena begitu direlokasi maka sistim hidup mereka juga berubah dan tentu ini yang bisa saja mereka
merasa tidak ada jaminan kedepan.

Baca juga: Pisces Cobaan Dengan Pasangan, Virgo Tahan Amarah. Ramalan Zodiak Cinta Besok 12 April 2022

"Saya pikir belum clear disini. Hemat saya masih ada ruang yang bisa dinegosiasikan dengan pendekatan sosial," ujarnya.

Dia mengatakan, proses sosialisasi terus dilakukan, yakni sosial dialogis dengan  betul-betul melakukan pemetaan kepemilikan lahan dan sumber kehidupan warga setempat dan diakhiri konsensus kehidupan masa depan  warga setempat.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved