Polemik Bendungan Kolhua
Lurah Kolhua Enggan Berikan Penjelasan Alasan Tinggalkan Kantor
isu penolakan sosialisasi dari 37 KK tersebut sangat meresahkan warga karena telah memprovokasi masyarakat
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pejabat Lurah Kolhua, Kota Kupang, Silvester Hello enggan berkomentar tentang alasan pergi meninggalkan kantor, Senin 11 April 2022.
Kepergian sang lurah setelah sejumlah warga pemilik lahan persawahan di lokasi rencana pembangunan Bendungan Kolhua meminta klarifikasi dan penjelasan terkait keterangan Lurah Silvester yang menyebut hanya 37 KK yang menolak undangan sosialisasi yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai II NTT.
Saat dihubungi POS-KUPANG.COM, melalui telepon selularnya, Lurah Silvester menolak berkomentar terkait permasalahan tersebut. Silvester beralasan bahwa dirinya belum dapat memberikan keterangan dan memilih bungkam.
"Minta maaf adik, saya belum dapat berikan keterangan untuk masalah tadi," ungkap Silvester singkat kemudian langsung menutup sambungan teleponnya.
Baca juga: Atasi Hama Belalang Di Sumba Tengah, Petani Terapkan Pola Tradisional Ini
Sebelumnya, Lurah Kolhua, Silvester Hello beranjak pergi dari kantor setelah mendapat penolakan dari sejumlah warga Helong pemilik lahan persawahan yang menduduki Kantor Lurah Kolhua.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Senin 11 April 2022, Lurah Kolhua, Silvester Hello tampak menggunakan pakaian dinas ASN berwarna coklat dan masker berwarna kuning tampak berjalan tergesa-gesa dari dalam kantor lurah.
Kemudian Lurah Silvester langsung bergegas menuju kendaraan mobil jenis kijang berwarna gelap dengan nomor polisi DH 1106 G. Setelah itu sang Lurah menyalakan mesin mobil tersebut kemudian bergegas pergi dari kantor lurah dengan raut wajah kesal dan kecewa.
Kepergian sang Lurah Silvester mendapat respon kekecewaan dari warga pemilik lahan persawahan yang berada di halaman Kantor Kelurahan Kolhua.
Baca juga: Wali Kota Kupang Sebut Pembangunan Bendungan Kolhua Merupakan Program Pempus
Pasalnya kedatangan pemilik lahan persawahan untuk bertemu dengan Lurah Silvester agar mendapatkan klarifikasi dan penjelasan terkait undangan sosialisasi dan penolakan dari 37 pemilik lahan persawahan terhadap rencana Pemerintah untuk membangun bendungan Kolhua.
Salah satu warga Kolhua, Dance Bistolen mengatakan sangat menyayangkan sikap Lurah Silvester yang enggan bertemu dengan masyarakat pemilik lahan persawahan.
"Kami datang ke sini untuk bertemu dengan Pak Lurah Kolhua secara baik-baik untuk meminta penjelasan sekaligus klarifikasi terkait 37 KK yang menolak undangan sosialisasi, akan tetapi tidak ada itikat baik dari lurah," ungkap Dance.
Dance menambahkan, warga menilai isu penolakan sosialisasi dari 37 KK tersebut sangat meresahkan warga karena telah memprovokasi masyarakat pemilik lahan.
Baca juga: 37 KK Tetap Tolak Pembangunan Bendungan Kolhua di Kota Kupang
"Kami hanya ingin mendapatkan penjelasan sekaligus meminta Lurah Kolhua memberikan klarifikasi, bahwa bukan hanya 37 KK yang menolak undangan sosialisasi rencana pembangunan bendungan, melainkan jumlah warga yang menolak lebih dari 100 KK yang bermukim dan menggantungkan hidup di lahan pertanian Kolhua," pungkasnya.
Warga lainnya, Maksi Buifena meminta agar Lurah Kolhua segera diganti karena kehadirannya telah memprovokasi masyarakat.
Warga juga mengancam akan melakukan segel kantor lurah apabila Lurah Silvester masih bertugas di Kantor Lurah.