KKB Papua
Beda Pernyataan Sebby Sambom & Terry Aibon Soal Korban Kasus Pekerja Telekomuniksi, Mana yang Benar?
Setelah melewati beberapa waktu lama, akhirnya terungkap perbedaan pernyataan tentang kematian 8 pekerja Telekomunikasi di Papua.
POS-KUPANG.COM - Setelah melewati beberapa waktu lama, akhirnya terungkap perbedaan pernyataan tentang kematian 8 pekerja Telekomunikasi di Papua.
Dalam kasus tewasnya 8 pekerja Telekomunikasi itu, terungkap fakta bahwa pihak yang paling bertanggung jawab adalah Terry Aibon.
Sementara Juru Bicara OPM, Sebby Sambom mengatakan, bahwa yang paling bertanggung jawab dalam kasus tersebut adalah KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen.
Terungkapkapnya keterangan yang berbeda itu berawal dari hasil pengembangan kasus penembakan 8 pekerja Telekomunikasi oleh Dirreskrisus Polda Papua.
Dalam penanganan kasus tersebut, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani mengunkapkan fakta yang mengejutkan.
Dikatakannya, bahwa Terry Aibon merupakan pimpinan KKB Papua yang diduga menjadi pelaku pembunuhan tujuh pekerja di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.
Kombes Pol Faizal Rahmadani menerangkan bahwa Terry Aibon merupakan KKB Papua anak buah Nau Waker.
Kelompok inilah yang menyerang dan menewaskan tujuh orang pekerja telekomuniasi di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
Sedangkan Sebby Sambom mengatakan bahwa yang bertanggung jawab adalah KKB Papua pimpinan Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggen.
Baca juga: Egianus Kogoya & Sebby Sambom Ungkit Kanibalisme di Papua, Begini Perintah Terbaru ke Anak Buahnya
Begini Kata Sebby Sambom
Sebelumnya, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim TPNPB di bawah Pimpinan Gen Goliath Tabuni dan Mayjen Lekagak Telenggen bertanggungjawab atas pembantaian 7 pekerja tersebut.
Sebby juga mengklaim bahwa kedelapan korban yang tewas itu merupakan bagian dari TNI-Polri.
"Ya, hormat. Tidak ada alasan yang membenarkan bahwa itu warga sipil. Karena TPNPB sudah umumkan bahwa warga sipil segera tinggalkan wilayah perang, jadi yang ditembak itu semuanya bagian dari Anggota TNI-Polri," tutur Sebby dalam keterangannya, Jumat 4 Maret 2022.
Sebby mengatakan, TPNPB di bawah Pimpinan Gen Goliath Tabuni dan Mayjen Lekagak Telenggen bertanggungjawab atas penembakan tersebut.
"Dengan melihat kondisi ini, maka pengendali Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM mengeluarkan peringatan keras bahwa semua orang imigran segera tinggalkan wilayah perang, dan semua bentuk pembangunan dikosongkan," imbuh Sebby.