Undana Kupang

Theo da Cunha, Perintis dan Pengajar Kimia Pertama  di Undana Purnatugas

Sementara peserta yang mengikuti sebanyak 50 orang on site dan 140 orang mengikuti secara online

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Edi Hayong
POS-KUPAN.COM/HO-FST KIMIA
POSE BERSAMA - Perintis Pendidikan Kimia di NTT, Drs. Theo da Cunha, M.Si saat pose bersama Rektor Undana juga undangan lainnya usai tampil sebagai Special Speaker di hari terakhir sebagai ASN, Kamis 31 Maret 2022 lalu. 

Dia mengisahkan, ketika mengajar di awal berdirinya jurusan Kimia, mengajar hingga membimbing skripsi dilakukannya sendiri.  

"Saya memakai mahasiswa - mahasiwa yang cerdas yang pintar waktu itu menjadi asisten dosen saya. Bukan cuma asisten untuk mengajar tapi juga asisten di Laboratorium karena ilmu Kimia itu kan sebenarnya lebih banyak di Laboratorium," jelasnya. 

Tahun 1994 karena dosen harus bergelar magister, Theo kembali ke Universitas Hassanudin dan kembali awal tahun 1997, mulai terjun lagi ke pekerjaan sebagai dosen Kimia. 

"Saya dari ilmu murni jadi saya menginginkan bukan cuma pendidikan Kimia yang harus saya kelola tapi saya kembangkan juga menjadi Kimia murni yang sekarang itu menjadi Kimia di Fakultas Sains dan Teknik. Itupun tahun 1998 saya sendiri tapi di FKIP sudah ada empat dosen jadi saya diminta oleh pimpinan membuat proposal dan naskah akademik untuk pendirian Fakultas Sains, saya disitu membuat sendiri dan syukur program studi Kimia itu mendapat izin penyelenggaraan oleh Kementerian waktu itu P dan K," kenangnya.

Maka mulailah berjalan tetapi waktu itu di UPT MIPA, kata Theo, namanya, empat prodi disetujui, matematika, biologi, fisika dan kimia. Cuma karena Kimia itu masih ia sendiri maka dirinya meminta kepada Rektor, penerimaan mahasiswa untuk jurusan Kimia diundur dua tahun.

"Selama dua tahun itu saya mencari maka mulailah saya melanglangbuana telepon sana telepon sini. Tahun kedua Dr. Dodi sudah datang, tahun ketiga mulai berdatangan sampai sekarang sudah berjumlah 22 dosen Kimia yang di FST," urainya.

"Saya merasa bangga dengan berakhirnya dedikasi saya kepada mengembangkan ilmu Kimia itu sudah lebih baik dari beberapa program studi yang ada di Undana, dua - duanya Pendidikan Kimia dan Kimia Murni di FST," tambahnya. 

"Memang saya paling banyak membimbing mahasiswa yang akan jadi gurudi FKIP, jadi hampir semua guru SMA yang ada di NTT itu ada beberapa dari luar tapi lebih banyak dari Undana dan Unika dan semua sekitar 70 persen," tandasnya.(uzu)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved