Undana Kupang
Theo da Cunha, Perintis dan Pengajar Kimia Pertama di Undana Purnatugas
Sementara peserta yang mengikuti sebanyak 50 orang on site dan 140 orang mengikuti secara online
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Perintis dan pengajar Kimia pertama di Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs. Theo da Cunha, M.Si memasuki masa pensiun di usia 65 tahun .
Theo merupakan pengajar di Prodi Kimia Fakultas Sains dan Teknik (FST) Undana dan Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Undana dan mengabdi selama 35 tahun.
Acara pelepasan yang dilaksanakan dalam bentuk seminar nasional di Kristal Hotel pada Kamis 31 Maret 2022, dibuka langsung oleh Rektor Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc.
Seminar nasional tersebut menghadirkan 5 (Lima) pembicara utama yakni Dr. Leny Yuliati dari Program Studi (Prodi) Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Ma Chung, Malang, Dr. Sukro Muhab, M.Si, dari Prodi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Jakarta, Yandri D.I Snae, S.Pd., M.T, dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi NTT, Prof. Frans Umbu Datta, Prodi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan, Undana dan Drs. Theo da Cunha, M.Si, sebagai special speaker.
Ketua Panitia, Fidelis Nitti, M.Sc., Ph.D mengatakan dalam rangkaian kegiatan tersebut menampilkan 60 pemakalah dimana 45 pemakalah hadir secara langsung dan 15 lainnya secara online.
Sementara peserta yang mengikuti sebanyak 50 orang on site dan 140 orang mengikuti secara online.
Setelah kelima pembicara utama memaparkan materinya, dilanjutkan dengan sesi paralel yang menampilkan para pemakalah dalam 4 kelas on site dan 2 kelas online.
Fidel mengungkapkan, kepanitiaan ini merupakan kolaborasi antara Prodi Kimia FST dan Prodi Kimia FKIP Undana.
"Kita kolaborasi karena ini seminar didedikasikan untuk purnabaktinya bapak Theo da Cunha. Beliau kami anggap orang tua dan pendiri karena FKIP Kimia berdiri beliau yang dirikan, setelah itu FST Kimia juga berdiri karena beliau. Jadi hari ini beliau terhitung hari terakhir sebagai PNS kami adakan ini seminar didedikasikan untuk beliau," jelas alumnus Melbourne University ini.
"Kita coba bangun tradisi yang menurut saya baik melepas orang yang kita anggap berjasa sekali dengan tradisi akademik," lanjutnya.
Dia mengungkapkan, hal semacam ini sudah sangat sering dilakukan, bahkan nama seminarnya menggunakan nama orang yang contohnya 50 tahun lalu pernah ada dan paling berjasa di kampus.
"Kita mau bangun tradisi yang seperti itu sehingga orang - orang yang berjasa tidak kita lupakan begitu saja," ujarnya.
Kegiatan seperti ini merupakan yang pertama diadakan baik di lingkungan fakultas maupun undana secara keseluruhan.