Perang Rusia Ukraina

Peringatan Rusia Untuk Indonesia Jika Dicoret dari KTT G20, Mengaku Tak Masalah

Rusia Tidak Masalah jika Dicoret dari KTT G20 Indonesia, tapi Peringatkan Hal Ini"

Editor: Eflin Rote
SHUTTERSTOCK via CANBERRATIMES.COM
Presiden Rusia Vladimir Putin telah "secara besar-besaran" salah menghitung peluang keberhasilannya dalam menginvasi Ukraina. 

Ditambahkan, Indonesia dalam mengetuai berbagai konferensi suatu forum dan organisasi berpegang pada aturan yang berlaku, dan tidak terkecuali di G20. 

"Oleh karena itu memang kewajiban untuk presiden G20 untuk mengundang semua anggotanya," katanya.

Baca juga: Berakhir Perang Rusia Ukraina? Moskow Bakal Secara Drastis Kurangi Aktivitas Militer di Ukraina

KTT20, lanjutnya, akan dipusatkan pada pemulihan ekonomi global yang menjadi prioritas penduduk dunia saat ini. Penegasan ini dikeluarkan sesudah muncul konfirmasi bahwa Rusia telah menerima undangan dari Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 di Bali November mendatang dan Presiden Vladimir Putin ingin menghadirinya, sebagaimana diungkap duta besar Rusia di Jakarta. 

Indonesia diminta jangan sentuh konflik Rusia-Ukraina 

Sikap pemerintah RI sejalan dengan pandangan para politikus di Indonesia, di antaranya Dave Laksono. 

Menurut anggota DPR Komisi I yang antara lain membidangi urusan luar negeri itu, sudah selayaknya Indonesia tidak menyentuh konflik Rusia-Ukraina dalam G20 ini.

Pasalnya, G20 dibentuk untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempermudah akses ke permodalan atau juga meningkatkan kemampuan bisnis masyarakat secara global. 

"Permasalahan Ukraina dengan Rusia adalah konflik yang berawal dari kebijakan luar negeri sejumlah negara Barat yang dianggap bertentangan ataupun membahayakan permasalahan dalam negeri Rusia.   Oleh karena itu fokus G20 jangan dibawa ke arah sana, walaupun apa yang terjadi di sana dianggap suatu pelanggaran kedaulatan negara. Itu seharusnya diselesaikan di forum-forum yang ada, bukan di G20," kata politikus partai Golkar menjawab pertanyaan BBC News Indonesia. 

Dukungan tentang pentingnya Rusia di G20 juga disuarakan oleh China, salah satu anggotanya, dengan mengatakan Rusia memegang peran penting.

G20 adalah forum kerja sama multilateral, yang terdiri dari 19 negara dan satu kawasan ekonomi - Uni Eropa. Indonesia menduduki presiden G20 tahun ini. 

Respons Rusia soal isu terancam dikeluarkan dari G20

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, dalam konferensi pers di Jakarta Rabu (23/3/2022) mengungkapkan keinginan Putin untuk menghadiri KTT G20 di Bali. 

"Itu akan tergantung pada banyak, banyak hal, termasuk situasi Covid, yang semakin baik. Sejauh ini, niatnya adalah ... dia ingin (hadir)." 

Ditanya tentang isu Rusia dapat dikeluarkan dari G20 akibat invasi ke Ukraina, Vorobieva mengatakan itu adalah forum untuk membahas masalah ekonomi dan bukan krisis seperti Ukraina

"Tentu saja pengusiran Rusia dari forum semacam ini akan tidak membantu mengatasi masalah-masalah ekonomi. Sebaliknya, tanpa Rusia akan sulit untuk melakukannya." 

Vorobieva mendesak Indonesia, yang tahun ini memimpin G20, untuk tidak terombang-ambing oleh tekanan dari negara-negara Barat. 

"Kami sangat berharap pemerintah Indonesia tidak menyerah pada tekanan mengerikan yang tidak hanya diterapkan pada Indonesia tetapi begitu banyak negara lain di dunia oleh Barat," kata Vorobieva, yang juga mengatakan Rusia secara aktif mengambil bagian dalam semua pertemuan G20. 

Ukraina serukan boikot kunjungan Putin

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved