Berita Sikka Hari Ini

Pedagang di Sikka Mengeluh Lonjakan Harga Minyak Goreng

untuk mencegah kerugian lantaran lambatnya penjualan yang berakibat pada minimnya pendapatan para pedagang

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/NOFRI FUKA
BERJUALAN - Seorang pedagang, Laurensius sedang berjualan di kiosnya di Kelurahan Nangalimang, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Senin 28 Maret 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofri Fuka

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Pedagang di Sikka mengeluhkan harga minyak goreng yang melonjak tinggi beberapa pekan terakhir ini.

Hal ini menyebabkan pembelian minyak goreng  dibatasi untuk mencegah kerugian, lantaran, lambatnya penjualan yang berakibat pada minimnya pendapatan para pedagang.

Laurensius, pedagang eceran di Sikka saat ditemui di kediamannya, Senin 28 Maret 2022 mengungkapkan, akhir-akhir ini memang harga naik, dan dirinya membatasi pembelian,  sebab terkadang lakunya juga lambat.

Baca juga: Benarkah Rutin Konsumsi Lidah Buaya Jadi Obat Herbal Turunkan Kolesterol?

Menjawabi keluhan para pedagang tersebut, Kadis Perdagangan, Koperasi, dan UKM Sikka, Benyamin Yoseph, saat dihubungi Senin 28 Maret 2022, mengungkapkan alasan kenapa terjadi kelangkaan maupun mahalnya harga minyak goreng di Sikka.

Menurut Benyamin, kenaikan harga yang paling menonjol itu sebenarnya hanya terjadi pada minyak goreng jenis "Bimoli" sedangkan harga minyak goreng jenis lain tidak mengalami kenaikan harga yang signifikan.

Alasan yang berikut, dikarenakan minat masyarakat yang bervariasi dan kadang juga lebih memilih merek lain maka wajar jika minyak goreng jenis lain yang diminati warga cepat habis sebab karena hingga saat ini distribusi minyak goreng dari Surabaya belum dilakukan.

Baca juga: Pekan Ini, Penyerahan Tahap II Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang 

"Harga paling menonjol sebenarnya hanya bimoli, namun warga karena maunya merek lain jadi merek yang diminati tersebut cepat habis, kita juga tiap hari turunkan tim untuk cek di lapangan. Tiap kali kita koordinasi dengan para distributor minyak goreng di Sikka, jawaban selalu sama yakni, belum dikirimkan dari Surabaya, sebab untuk kita di Sikka ini kita hanya ambil dari Surabaya saja,"ungkapnya.

Pihaknya juga pernah menawarkan supaya warga bisa menggunakan produk lokal yakni minyak goreng berbahan kelapa namun, kata Benyamin, produk lokal di Sikka lebih mahal dari minyak goreng yang berbahan kelapa sawit yang biasa dikirimkan dari Surabaya.

Baca juga: Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Pratu Wilson Here Saat Tiba di Rumah Duka

Sehingga, pihaknya mengharapkan masyarakat dapat bersabar. Sebab, sampai sekarang para distributor minyak goreng disikka belum mendapatkan kiriman minyak goreng di Surabaya.

"Ini sudah jadi masalah nasional, kita berharap masyarakat dapat bersabar dan bisa menggunakan produk minyak goreng yang ada, kita terus pantau perkembangan minyak goreng ini," tutupnya. (Cr1)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved