Berita Nasional
Vladimir Putin Berniat ke Indonesia, Begini Kata Dubes RI untuk PBB: Ini Urusan Ekonomi Bukan Invasi
Duta Besar RI untuk PBB Dian Triansyah Djani mengungkapkan hal prinsip terkait pelaksanaan G20 di Bali yang bakal berlangsung pada akhir tahun 2022.
"Saya tidak terkejut dengan kebiadaban mereka. Saya tidak terkejut dengan arogansi mereka dalam apa yang mereka coba terapkan di Ukraina. Dan itulah mengapa Australia menjadi salah satu yang terkuat dalam mengambil tindakan terkait dengan Rusia," imbuhnya.
Australia pada Minggu 20 Maret 2022 mengumumkan larangan semua ekspor alumina dan bauksit ke Rusia sambil menjanjikan lebih banyak senjata dan bantuan kemanusiaan ke Ukraina.
Pemerintah negara tetangga Indonesia itu mengatakan, Australia telah menjatuhkan 476 sanksi terhadap individu dan institusi Rusia sejak invasi ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.
Sikap Cina
Cina pada Rabu 23 Maret 2022 menggambarkan Rusia sebagai anggota penting G20 setelah Amerika Serikat (AS) meningkatkan kemungkinkan untuk mengeluarkan Moskwa dari kelompok itu.
Cina telah memberikan tingkat perlindungan diplomatik ke Rusia yang semakin terisolasi atas invasinya ke Ukraina, dengan ekonominya diikat oleh sanksi.
Baca juga: Vladimir Putin Bakal Datang ke Indonesia, Begini Kata Luhut Panjaitan: Terlalu Dini Kita Berkomentar
"G20 adalah forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin kepada wartawan.
"Rusia adalah anggota penting, dan tidak ada anggota yang berhak mengusir negara lain," tambah dia, dikutip dari AFP.
Para pemimpin kedua negara tersebut sebelumnya pernah menyatakan hubungan "tanpa batas" menyusul kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Beijing untuk Olimpiade Musim Dingin 2022.
Komentar Wang kali ini merujuk pada seruan oleh penasihat keamanan utama AS.
Pada Selasa 22 Maret 2022, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan, menyatakan bahwa AS akan memimpin tekanan pada Rusia untuk disingkirkan dari forum internasional atas langkah invasi ke Ukraina.
"Mengenai pertanyaan G20, saya hanya akan mengatakan, kami percaya bahwa ini tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga internasional dan komunitas internasional," kata Jake Sullivan. (*)