Berita Nasional
Vladimir Putin Berniat ke Indonesia, Begini Kata Dubes RI untuk PBB: Ini Urusan Ekonomi Bukan Invasi
Duta Besar RI untuk PBB Dian Triansyah Djani mengungkapkan hal prinsip terkait pelaksanaan G20 di Bali yang bakal berlangsung pada akhir tahun 2022.
POS-KUPANG.COM - Duta Besar RI untuk PBB Dian Triansyah Djani mengungkapkan hal prinsip terkait pelaksanaan G20 di Bali yang bakal berlangsung pada akhir tahun 2022 nanti.
Dia mengatakan, sebagai ketua bergilir, Indonesia tidak akan memihak siapa pun dalam G20 tersebut.
Komentar itu dilontarkan menyusul meningkatnya seruan agar Rusia tidak diundang ke KTT G20 di Bali pada Oktober 2022 mendatang.
Sementara pada Rabu 23 Maret 2022, Duta Besar Rusia untuk Indonesia membenarkan bahwa Presiden Vladimir Putin berencana hadir dalam pertemuan G20 di Indonesia.
Atas informasi tersebut, negara-negara barat pun mengingatkan Indonesia akan hal tersebut.
Itu terjadi lantaran saat ini negara-negara barat sedang menentukan sikap atas keanggotaan Rusia di G20.
Sikap negara-negara barat itu mengemua, mengingat invasi ke Ukraina mendorong krisis pengungsi di Eropa dan mengguncang pasar global.
"Kami akan tetap sebagai ketua yang tidak memihak dan akan menemukan solusi untuk setiap masalah yang mungkin muncul," kata Dian dikutip dari AFP.
Baca juga: Tentara Rusia Wajib Menang Perang Lawan Ukraina, Vladimir Putin Tetapkan Tanggal, Ada Apa?
Terhadap pernyataan tersebut, Perdana Menteri Australia Scott Morrison langsung melontarkan sikapnya.
Dia mengatakan, mengizinkan Vladimir Putin duduk dengan para pemimpin dunia lainnya di meja yang sama untuk KTT G20 tahun ini, merupakan langkah yang terlalu jauh bagi Indonesia.
Mantan perdana menteri Inggris David Cameron juga meminta negara-negara barat untuk memboikot KTT G20 jika presiden Rusia akan datang.
Sikap itu terkuak dari opini yang diterbitkan di Wall Street Journal pekan ini.
Namun, beberapa anggota G20 lainnya kemungkinan akan memveto larangan tersebut, dan Cina bersikeras bahwa Rusia adalah anggota penting G20.
Dian menegaskan, undangan untuk tanggal KTT G20 2022 dikirim ke semua negara anggota, termasuk Rusia, pada 22 Februari atau dua hari sebelum invasi Rusia ke Ukraina dimulai.
“Indonesia selalu membangun diplomasi berdasarkan aturan prosedur dan preseden masa lalu, termasuk dalam menjadi tuan rumah G20,” imbuhnya.