Berita Nasional

Vladimir Putin Berniat ke Indonesia, Begini Kata Dubes RI untuk PBB: Ini Urusan Ekonomi Bukan Invasi

Duta Besar RI untuk PBB Dian Triansyah Djani mengungkapkan hal prinsip terkait pelaksanaan G20 di Bali yang bakal berlangsung pada akhir tahun 2022.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Presiden Rusia, Vladimir Putin berniat datang ke Indonesia untuk hadiri G20 di Bali akhir tahun 2022 ini. 

Dian lebih lanjut menggarisbawahi bahwa Indonesia akan fokus pada masalah ekonomi dan pemulihan global. Pasalnya G20 merupakan forum ekonomi internasional utama.

Ini menandakan bahwa topik invasi Rusia kemungkinan besar akan dijauhkan dari agenda dalam G20 tersebut.

Australia Nilai Indonesia Terlalu Jauh

Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Kamis 24 Maret 2022 berkata, keputusan Indonesia mengizinkan kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin di G20 adalah langkah yang terlalu jauh.

Putin diundang ke KTT G20 oleh Indonesia selaku tuan rumah. Pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung di Bali pada November 2022.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: 15 Ribu Tentara Rusia Tewas, Nyawa Vladimir Putin Diburu, Rencana Diracun

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva pada Rabu 23 Maret 2022 mengatakan, Putin sendiri juga berniat untuk datang ke KTT G20 Indonesia.

Akan tetapi Morrison keberatan, dengan alasan perang Rusia di Ukraina.

"Saya pikir di ruangan kita perlu mengundang orang-orang yang tidak menyerang negara lain," katanya dikutip dari AFP.

Morrison juga berujar, sudah melakukan kontak langsung dengan Presiden Indonesia Joko Widodo tentang kehadiran Putin di G20, yang mengundang negara-negara perekonomian top dunia, termasuk Amerika Serikat, China, Jepang, dan beberapa negara Eropa.

"Rusia menginvasi Ukraina. Ini adalah tindakan kekerasan dan agresif yang menghancurkan aturan hukum internasional," kata Morrison pada konferensi pers di Melbourne.

"Dan ide untuk duduk satu meja dengan Vladimir Putin... bagi saya, adalah langkah yang terlalu jauh."

Cina pekan ini menyebut Rusia sebagai anggota penting G20 dan mengatakan, tidak ada anggota yang berhak mengusir negara lain, setelah AS membuka lebar peluang untuk mendepak Rusia.

Presiden Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Via Intisari.grid.id)

Morrison juga menekankan bahwa Australia dan Belanda bulan ini meluncurkan proses hukum baru terhadap Rusia atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17, yang ditembak jatuh di Ukraina pada 17 Juli 2014 dan menewaskan semua orang di dalamnya.

Penyelidik internasional mengatakan, MH17 jatuh akibat ditembak rudal darat-ke-udara yang awalnya dibawa dari pangkalan militer Rusia.

“Jadi kita tahu wujud Vladimir Putin dalam hal mengambil nyawa warga sipil yang tidak bersalah,” kata Morrison.

Baca juga: Kesalahan Besar Vladimir Putin hingga Gagal Kuasai Ukraina, NATO Beberkan Kelemahan Presiden Rusia

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved