Berita NTT Hari Ini

Gubernur NTT Bilang Banyak Manusia Lupa Posisinya di Bumi

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan banyak manusia yang lupa akan posisinya di bumi dengan tidak la

Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/HO-DOK.HUMAS NTT
Launching program KSDAE Mengajar di Kabupaten Kupang oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Dirjen KSDAE RI. Senin 21 Maret 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan banyak manusia yang lupa akan posisinya di bumi dengan tidak lagi memperhatikan kelestarian ekosistem alam. Bahkan, hingga memasuki zaman yang modern seperti sekarang ini.

"Bergesernya peradaban dunia oleh evolusi manusia dari zaman purba yang perlahan menguasai alam, dan dengan jumlah yang kian banyak, berakibat pada dirambahnya tanah dan hutan," kata gubernur saat
melaunching program KSDAE Mengajar di Kabupaten Kupang, Senin 21 Maret 2022.

Hadir dalam launching  Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir. Wiratno, M.Sc di SMA Negeri 3 Fatuleu Kabupaten Kupang.

Launching tersebut merupakan tanda awal perjalanan program KSDAE Mengajar di seluruh UPT Direktorat Jenderal KSDAE se-Indonesia.

Politisi NasDem itu menjelaskan pendidikan konservasi merupakan sebuah proses pembelajaran untuk membangun spirit kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Mengubah perilaku dan sikap yang di lakukan oleh para siswa sebagai tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat.

Baca juga: SMA Negeri 3 Fatuleu Kabupaten Kupang Jadi Tuan Rumah Launching Program KSDAE Mengajar

Dengan mengajarkan pendidikan konservasi tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan demi kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.

“Konservasi itu adalah mengembalikan sesuatu yang telah diciptakan oleh Pencipta agar terjaga seperti sediakala, sehingga dapat dinikmati oleh penerus kehidupan yakni generasi yang akan datang. Mereka yang melakukan konservasi adalah orang-orang terpilih," ujarnya.

Apresiasi, ia berikan kepada Kepala Sekolah SMAN 3 Fatuleu, para murid dan guru-gurunya, karena telah mengupayakan karya dan karsa yang bisa dinikmati oleh generasi penerus, bukan saja pada pendidikan formal, berekspresi dengan ilmunya saat hidup di masyarakat dan alam serta lingkungannya.

Pendidikan yang benar, kata dia, adalah pendidikan untuk membuka lapangan pekerjaan, bukan pendidikan untuk mencari pekerjaan.

Kedepan BBKSAD NTT bukan hanya bekerjasama dalam bidang Pendidikan saja, tetapi harus diupayakan juga dengan Peternakan, Perikanan, Perindustrian, Pariwisata, Pertanian, dan Transmigrasi, sehingga semua menjadi satu kesatuan ekosistem berpikir, ekosistem kerja, dan ekosistem alam.

Ini adalah bentuk kolaborasi, sehingga pemahaman tentang sebuah daerah Konservasi, daerah Taman Nasional, daerah Taman Wisata tidak boleh ada kegiatan apapun selain dari menjaga hutan, bisa berubah menjadi pemahaman manusia modern.

Baca juga: Liga 1: Dua Pertandingan Dapat 12 Kartu Kuning, Pelatih Maung Persib Trauma Wasit Fariq Hitaba

Baginya, menjaga hutan adalah membangun hutan itu tetap lestari, membangun lingkungan daerah agar tetap hidup  berdampingan dengan hutan. Dampaknya,  ekonomi harus bertumbuh. Membangun hutan maka kecerdasan lingkungan meningkat. Membangun hutan juga ikut membangun agar masyarakat bertanggung jawab akan hutan dan alam yang memberikan mereka kehidupan 

Gubernur Viktor mengucapkan terima kasih kepada Dirjen KSDAE Kementerian LHK yang telah memilih Provinsi NTT sebagai tempat launching program masa depan Bangsa Indonesia. Menurutnya semua yang telah dilakukan oleh Dirjen KSDAE merupakan suatu langkah maju dalam membangun peradaban konservasi ke arah yang lebih baik lagi.

Ia ingin semua tidak boleh terjebak oleh formalitas seremonial semata, namun semua program harus terus berjalan melalui pengawasan dan evaluasi yang berkelanjutan. Dia pun mendukung adanya statemen Dirjen pentingnya konsistensi semua pihak untuk terus menerus menjalankan program luar biasa ini.

“Saya harapkan kedepannya pemimpin daerah yang cinta rakyatnya, bukan hanya kerja di kantor saja, contohlah pak Dirjen, beliau ada dimana-mana, bukan karena tidak ada pekerjaan, tetapi memang sebagai pemimpin kita harus pergi ke daerah-daerah terpencil, di desa, untuk melihat masalah dan menyelesaikannya, karena pemimpin punya otoritas dan sumber daya dalam dirinya yang dapat dipakai untuk membangun manusia di desa," jelas Viktor.

Bupati dan Wakil Bupati, lanjut dia, wajib tidur di desa, agar paham akar permasalahan masyarakat desa dan paham juga bagaimana mencari solusi masalahnya.

Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian, keberpihakan, serta rasa cinta kepada alam. Ia mengharapkan program KSDAE Mengajar ini dapat menjadi program nasional dan dapat terus diterapkan oleh seluruh UPT KSDAE se-Indonesia, dengan sasaran adalah sekolah-sekolah yang berada di sekitar kawasan konservasi yang ditetapkan sebagai sasaran pembelajaran psecara rutin, khususnya pada tingkat SD, SLTP, SLTA  maupun perguruan tinggi sesuai kemampuan UPT KSDAE masing-masing.

Selain melaunching program KSDAE Mengajar, Gubernur NTT bersama dengan Dirjen KSDAE didampingi Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe juga turut secara simbolis menanam dua anakan pohon di lokasi Arboretum SMA Negeri 3 Fatuleu. Dua anakan pohon yang ditanam tersebut yakni anakan pohon kelengkeng atau dalam istilah botani disebut Dimocarpus Longan. (Fan)

Launching program KSDAE Mengajar di Kabupaten Kupang oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Dirjen KSDAE RI. Senin 21 Maret 2022.
Launching program KSDAE Mengajar di Kabupaten Kupang oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Dirjen KSDAE RI. Senin 21 Maret 2022. (POS-KUPANG.COM/HO-DOK.HUMAS NTT)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved