Pilpres di Timor Leste

Pilpres Timor Leste Digelar Sabtu Ini, Indonesia Diminta Lakukan Ini Demi Jaga Hubungan Baik, Apa?

Sesuai agenda, pada Sabtu 19 Maret 2022, Timor Leste menggelar hajatan nasional, Pemilihan Presiden (Pilpres). Untuk itu Indonesia diminta lakukan ini

Editor: Frans Krowin
Kompas.com
Rapat Koordionasi - Suasara rapat koordinasi antara perwakilan Timor Leste dan Perwakilan Indonesia terkait Pelaksanaan Pilpres di Timor Leste Sabtu 19 Maret 2022. Indonesia diminta lakukan ini demi menjaga hubungan baik antar kedua negara. Simak ini. 

Dengan begitu, katanya, pelaksanaan pemilihan Presiden Timor Leste itu dapat berjalan dengan lancar.

"Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Imgrasi Atambua karena sudah membantu pemulangan 700 lebih warga Timor Leste pada Agustus dan September 2021 lalu," kata Belo.

Menurutnya, pihak keamanan dan Imigrasi Timor Leste akan terus meningkatkan pengawasan sehingga pelintas ilegal tidak terjadi lagi pada hari-hari ke depan.

Pihaknya juga akan melakukan pembinaan dan memproses secara hukum warganya yang melintas secara ilegal ke wilayah Indonesia.

Baca juga: Ramos Horta Yakin Menangi Pilpres Timor Leste, Dukungan Penuh Partai Xanana Gusmao

Sementara itu, Dandim 1605 Belu, Letkol Inf Wiji Untoro, mengucapkan terima kasih kepada Kosulat Timor Leste yang sudah memfasilitasi pertemuan tersebut.

Menurutnya, pertemuan ini sebagai awal yang baik untuk melaksanakan koordinasi antara kedua negara dalam memantau keamanan di perbatasan.

Ia berharap, rapat seperti seperti itu dilaksanakan secara rutini sehingga dapat meredam isu-isu yang beredar.

"Kalau pertemuan ini dilakukan secara rutin, maka bisa mencegah pelbagai isu yang dapat merusak hubungan yang telah terjalin baik selama ini," ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan Kepala Kantor Imigrasi Atambua KA Halim.

Dia mengatakan, kerja sama Indonesia dan Timor Leste yang telah berjalan dengan baik selama ini, kiranya terus ditingkatkan.

"Mengingat ada delapan titik yang menjadi titik perlintasan yang telah disepakati bersama antara kedua negara, di mana ada empat Pos Lintas Batas Nasional Terpadu dan empat Pos Tradisional.

Empat Pos Tradisional ini yang harus diawasi karena sangat rawan dilewati para pelintas ilegal," ungkapnya.

Terkait akan dilaksanakan Pilpres di Timor Leste, maka harus ditingkatkan sinergitas antara pihak imigrasi dan pihak keamanan kedua negara.

Baca juga: Timor Leste Sumbangkan 1,5 Juta Dollar untuk Mendukung Ukraina Saat Invasi Rusia

Optimasi sinergi itu akan mencegah para pelintas yang nantinya melintas, tetapi tidak melalui titik pelintasan yang telah disepakati bersama.

"Pihak Imgrasi juga akan meningkatkan pengawasan kepada warga negara asing yang akan melintas dari Indonesia ke Timor Leste maupun sebaliknya," ujar dia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved