Berita Belu Hari Ini

SMK Kusuma Atambua Camping Rohani

Begitu pula dalam sharing kelompok, setiap peserta terbuka membagikan pengalaman penemuan diri yang sebenarnya.

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto SMK Kusuma Atambua Camping Rohani
POS KUPANG. COM/HUMAS SMK KUSUMA
Siswa-siswi SMK Swasta Katolik Kusuma Atambua ikut camping rohoni di Raibasin, Minggu 13 Maret 2022.

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas

POS KUPANG. COM, ATAMBUA - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Katolik Kususma sebagai sekolah pusat keunggulan di Kabupaten Belu, senantiasa berupaya mengadakan rencana kegiatan yang terprogram secara sistematis demi membina mental dan sikap, olah rasa, olah hati, olah pikir.

Salah satunya melalui kegiatan camping rohani. Kegiatan camping rohani ini merupakan program kerja yang dilaksanakan setiap tahun bagi siswa-siswi kelas X dan kelas XI SMK Katolik Kusuma.

Kegiatan ini biasanya dilaksanakan menjelang pelaksanaan UKK dan UKS. Namun di tahun 2021 tidak dilaksanakan karena Pandemi Covid 19.

Baca juga: Logo Halal Lama Berlaku Hingga 2026, Asal Sertifikatnya Belum Kedaluwarsa

Kali ini di awal tahun, tepatnya 12-13 Maret diadakan camping rohani bagi kelas X.

Mengingat jumlah siswa-siswi di sekolah itu banyak maka kali ini camping rohani hanya melibatkan siswa-siswi kelas X Jurusan Busana 1, 2, 3 dan jurusan Kuliner.

Dalam rencana, jumlah peserta 136, namun dalam pelaksanaan ada beberapa orang yang sakit sehingga tidak mengikuti kegiatan.

Tempat kegiatan camping rohani ini di Raibasin, Kabupaten Belu, sekitar tiga kilometer dari pusat kota Atambua.

Hal ini disampaikan Kepala SMK Swasta Katolik Kusuma, Sr. Agustina Bete Kiik, SSpS melalui Sr. Eligia, SSpS kepada Pos Kupang. Com, Minggu 13 Maret 2022.

Baca juga: Satgas Covid-19 Kabupaten Belu Himbau Masyarakat Taat Prokes

Menurut Sr. Eligia, tema camping Rohani adalah "Siapakah Aku (Who Am I)". Pemberi materi yaitu Sr. Veronika Kole, SSpS, Sr. Arnolda Seran, SSpS, Sr. Ludiana, Bita, SSpS, Sr. Eligia, Aek Klau, SSpS.

Sementara dalam healing dibawakan Theodorus Kosat, S.Fil dan dalam sharing didampingi oleh para guru yakni Florentina Bian S. Ag, Theresia Avila Bria, S.Pd, Yuliantri Satriana Lauk, S.Pd, Katarina Alumat, S.Ag, Vinsensia Gerosa Lake, S. Ag, Drs, Petrus Bria Seran, Simplisius Asa, S. Pd, dan Sr. Imelda Soi Mali, SSpS.

Peserta dibagi dalam 3 kelompok masing-masing kelompok 45 orang. Pendamping kelompok yaitu Sr. Veronika SSpS, Sr. Arnolda SSpS, Sr. Ludiana dan Sr. Eligia, SSpS.

Kata Sr. Eligia, setiap pemateri dengan cara yang kreatif dan inovatif menghantar siswa-siswi untuk mengenal diri, sesama dan keluarga. Berkat kreativitas dan kesetiaan dari pemateri, siswa-siswi dapat masuk ke dalam diri dan menemukan diri yang sebenarnya.

Begitu pula dalam sharing kelompok, setiap peserta terbuka membagikan pengalaman penemuan diri yang sebenarnya.

Baca juga: Kemenko PMK Gali Informasi Stabilitas Politik di Kabupaten Belu

Aneka perasaan muncul dalam sharing bersama dalam kelompok antara lain rasa syukur, gembira, sukacita, damai dan tenang. Tetapi ada pula yang merasa sedih, dukacita, marah, iri hati, rasa bersalah, rasa tidak diperhatikan, rendah diri, minder dan rasa kelabu.

"Itulah aneka perasaan yang muncul secara spontan dan disadari saat sharing dalam kelompok yang didampingi oleh bapa dan ibu guru. Perasaan-perasaan sungguh terekspresi dalam healing atau penyembuhan sehingga banyak yang menangis. Tangisan mereka sangat mengharukan bagi yang menyaksikan dan mendengarkannya. Ini terjadi berkat kreativitas dan tuntunan Pak Thedorus Kosat, S, Fil", kata Sr. Eligia.

Sementara dalam meditasi di pagi hari, lanjut Sr. Eligia, Sr. Arnolda Seran, SSpS membimbing para peserta untuk menyadari peranan dan penting ibu bumi, tanah, air, udara dan matahari yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Sr. Arnolda juga menghantar peserta untuk merasakan ibu bumi, tanah, air, udara yang selama ini terkadang dalam kesibukan tak disadari, kurang diberi perhatian bahkan karena ketegaran dan kesombongan, egoisme serta kerakusan manusia membuat ibu bumi tercabik-cabik.

Sementara Pater Kons, SVD, sebelum misa menegaskan beberapa point antara lain, sebagai pelajar hendaknya memiliki komitmen tujuan yang jelas serta harus setia untuk melaksanakannya, tekun dan rajin berdoa dan memiliki spiritualitas hidup berburu.

"Anda berhasil jika anda tekun, setia, disiplin untuk belajar mengisi diri, memiliki pengetahuan dan keterampilan di satu sisi. Sementara di lain sisi, Anda perlu mengolah sikap, mental, perilaku hidup yang baik dan benar sesuai nilai- nilai Kerajaan Allah", tandas Pater Kons.

Kegiatan camping rohani diakhiri dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Pater Kons, SVD. Suasana perayaan Ekaristi berlangsung meriah dengan koor dari Asrama Beata Yosefa Raibasin dengan pemain musiknya Sr. Arnolda Seran, SSpS.*)

Berita Belu Hari Ini 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved