Berita NTT Hari Ini
Pengamat Politik Unwira Sebut Kisruh Partai Demokrat NTT "Hidang" Dua Simbol Konflik Elit Politik
Mencari jalan keluar atau membiarkannya. Tetapi harus selalu ada terobosan berpikir bahwa konflik itu bukan kiamat.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso

"Kuncinya adalah bagaimana para elit partai mengelola konflik tersebut secara strategis demi membesarkan partai", kata dia
"Jangan malah masuk ke dalam jebakan konflik tersebut dan berkubang di dalamnya sampai mengorbankan soliditas partai dan menurunkan moral kader", tambah dia.
Baca juga: Pemprov NTT Bersama Ombudsman RI Teken Renja
Dalam kasus Demokrat, Leo Lelo sebagai Ketua dan Jeriko bisa dimediasi oleh seorang tokoh yang mungkin lebih netral posisinya juga lebih senior dalam partai atau dari luar partai agar ada jalan keluar.
"Karena fungsi politik itu kan mempertemukan berbagai kepentingan, perbedaan ide dan gagasan. Sehingga dalam kebuntuan ini komunikasi politik menjadi vital sebagai solusi", tegasnya
Tetapi apabila hal ini tidak dilakukan maka kembali lagi kepada elit partai ini yaitu para pengurus yang baru untuk memaksimalkan konflik dan perlawanan kelompok Jeriko ini untuk menjadi potensi yg mampu mengkonsolidasi kader partai ini di NTT.
Karena konflik itu, kata dia dalam sejarahnya selalu menjadi potensi yang bisa memberi dua dampak. Pertama adalah kehancuran, tapi juga kemajuan dan perubahan ke arah yang lebih baik.
Jika konflik Demokrat ini dimanajemen secara cerdas dan kritis oleh pengurus demokrat yang baru dilantik tadi, maka effeknya ke partai pun bisa menguntungkan.
Misalnya ketika para kader Demorkat NTT melihat bahwa saat ini mereka sama-sama sedang mendapat ujian atau tantangan, maka jiwa korsa dan militansi mereka dalam berjuang demi membesarkan partai bisa meningkat.
Menurut dia konflik itu sebuah energi. Sebuah medium yang bisa secara kreatif dimanfaatkan sebagai perekat dn memompa spirit perjuangan dalam sebuah kelompok seperti partai politik.
"Saya melihat bahwa konflik ini bukan sesuatu yang luar biasa. Ini wajar dan normal dalam dinamika berpatai. Tinggal saja para elitnya berkomunikasi", kata dia
"Jika tidak bisa dimediasi ya konflik ini tinggal saja dikreasikan sebagai energi pendodorng yang potensial dan berguna bagi perubahan dan konsolidasi partai demokrat NTT. Karena bagaimana pun juga mesin partai ini harus terus berjalan dan tidak bisa berhenti hanya karena konflik ini. Sebab taruhannya terlalu mahal untuk masa depan Demorkat NTT", tutupnya. (*)