Berita Nasional
Menantu Presiden Jokowi Digugat Rp 100 Miliar, Padahal Baru Setahun Bobby Nasution Jadi Wali Kota
Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, kini tertimpa masalah bertubi-tubi. Pertama, digugat warganya Rp 100 miliar dan kedua dinilai tidak berhasil.
Bahkan secara tertulis pun tidak ada jawaban," cetusnya.
Ia mengatakan tidak adanya niat baik dari pihak RSUD Pirngadi Medan maupun Pemko Medan.
Padahal jelas-jelas ditemukan ada kelalaian rumah sakit dalam kasus ini, sehingga nyawa keluarga kliennya melayang.
"Sebenarnya bukan masalah materi, namun keluarga ini merasa dizolimi. Pelayanannya (Pirngadi) yang tidak maksimal seolah-olah karena memakai biaya pinsos, jadi merasa seperti tidak dipedulikan. Itu kami mohon masukan juga supaya pihak Pemko melalui bapak Bobby Nasution membenahi hal itu. Jangan karena memakai pinsos tidak maksimal perawatannya," ujarnya.
Sementara itu, kasus tabung oksigen kosong ini sempat viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, seorang pria marah kepada petugas RSUD Pirngadi Medan.
Pria tersebut marah diduga lantaran petugas memberikan tabung oksigen kosong kepada pasien.
Dalam video itu juga disebutkan bahwa gara-gara hal itu pasien akhirnya meninggal dunia.
Bukan hanya digugat, Bobby Nasution juga tertimpa masalah lain.
Baca juga: Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Perang Dingin, Sosok Ini Pasang Badan Bela Menantu Jokowi, Siapa?
Aksi unjuk rasa mahasiswa menuntut janji Wali Kota Medan, Bobby Nasution dalam satu tahun pemerintahannya berlangsung ricuh pada Senin 7 Maret 2022.
Aksi yang digelar di depan kantor Wali Kota Medan itu ricuh saat petugas kepolisian menghentikan aksi pengunjuk rasa yang ingin membakar ban.
Kericuhan semakin menjadi saat petugas berupaya mengamankan sejumlah pengunjuk rasa yang dinilai menjadi provokator.
Mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Kota Medan ini menilai, satu tahun pemerintahan Wali Kota Bobby Nasution, belum membawa perubahan sama sekali.
Mahasiswa mendesak Wali Kota Medan merealisasikan janji saat kampanye. Selain itu mahasiswa juga menyoroti berbagai masalah seperti banjir yang masih terjadi di Kota Medan. (*)