Berita Pemprov Hari Ini

Harapan Lima Tokoh Perempuan NTT di Hari Perempuan Internasional

dunia tanpa perempuan adalah mati. Hal ini penting sehingga perempuan perlu diberdayakan, dibangun kapasitasnya. 

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/H0-DOK PANITIA WEBINAR
Foto Bersama seusai Webinar memperingati Hari Perempuan Internasional 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada Selasa, 8 Maret 2022, sejumlah tokoh perempuan Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkapkan harapan mereka untuk perempuan - perempuan NTT. 

Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni, usai membawakan materi dalam webinar memperingati Hari Perempuan Internasional mengatakan, harapannya untuk perempuan NTT adalah tentu ingin perempuan NTT terus berjalan maju, terus berjalan kedepan. 

"Pasti masih akan tetap ada banyak tantangan tapi kita yakin bahwa ketika perempuan hadir di berbagai bidang yang ada tentu itu akan sangat menolong untuk pembangunan ini bisa terus berjalan karena pembangunan ini butuh laki - laki dan perempuan sehingga kalau perempuan masih ada di belakang tentu akan sulit mencapai banyak hal dan kita mendorong untuk semua perempuan kita bergandengan tangan untuk berjalan maju tapi kita juga mengajak semua laki - laki untuk mari kita bergandengan tangan dalam konteks itu," jelas Emi. 

Baca juga: Gelar RDP Bersama DPRD dan Pemda TTU, Pemprov NTT Berencana Bangun PLTBm dan Demplot Garam di Ponu

"Hari perempuan, hari ini mengingatkan kita semua bahwa perempuan memang harus hadir untuk menjadi bagian dari seluruh proses pembangunan yang ada baik di NTT maupun di Indonesia," tambahnya. 

Direktris Yayasan Pengembangan Inisiatif dan Advokasi Rakyat (PIAR) NTT, Sarah Lerry Mboeik mengungkapkan, masalah relasi gender merupakan masalah serius yang sudah dibicarakan selama hampir 20 sampai 30 tahun sepertinya belum terlalu maju. 

"Memang ada perubahan tapi tidak signifikan untuk itu kita harus saling bergandengan tangan melihat peluang - peluang dan saling mendorong bukan saling menyikat. Nah mari kedepan kita bersama untuk melakukan perubahan," kata pegiat hak asasi manusia ini. 

Baca juga: 30 Unit Konsentrator Oksigen Didonasikan GoTo ke Pemprov NTT

Menurut dia, dunia tanpa perempuan adalah mati. Hal ini penting sehingga perempuan perlu diberdayakan, dibangun kapasitasnya. 

"Perempuan perlu ada di wilayah - wilayah politik praktis dan ruang publik. Ini sangat dibutuhkan," tandasnya. 

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTT, Veronika Ata mengatakan, harapannya untuk para perempuan NTT adalah bagaimana bisa tetap semangat dan bisa berupaya untuk melanjutkan perjuangan kesetaraan gender. 

"Karena kita tahu bahwa tahun ini temanya adalah kesetaraan gender hari ini untuk keberlanjutan hari esok, karena itu perempuan harus tetap menjadi pembawa perubahan untuk NTT yang lebih maju dan terutama untuk Indonesia Lebih adil dan damai," ujarnya. 

Baca juga: Pemprov NTT Tidak Mau Berpolemik Pelantikan Wabup Ende

Koordinator Konsorsium Timor Adil dan Setara (KTAS) NTT, Ansy D. Rihi Dara mengatakan, Perempuan NTT harus bangkit, percaya diri dan bergandeng tangan untuk masa depan NTT yang lebih baik khususnya saling mendukung untuk berdaya. 

"Kalau perempuan NTT berdaya dunia ikut berdaya," tandasnya.

Sementara Suci Herawati dari Oxfam di Indonesia mengatakan, di hari perempuan ini pihaknya berharap para perempuan lebih berdaya untuk dirinya sendiri, untuk keluarga dan juga untuk kalangan perempuan di sekitarnya agar bisa memiliki kepercayaan diri dan bisa lebih maju mendukung anak - anaknya, keluarga dan sebagainya.(*)

Berita Pemprov Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved