Berita Lembata Hari Ini
Budaya Adalah Inti Dari Hidup Masyarakat Lembata
Dua hari perayaan puncak eksplorasi budaya Lembata, 6-7 Maret 2022, melibatkan semua perwakilan tokoh adat dari sembilan kecamatan
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen

“Kegiatan ini tidak boleh mati dan dimatikan. Harus mulai rancang sistem supaya event budaya di desa-desa terdata secara baik dan tugas kami mewartakan ke mana mana bahwa ada even di Lembata. Itu harus terdata secara baik,” tegas dia.
Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli, yang hadir dalam acara penutupan juga menyanjung penyelenggaraan event eksplorasi budaya Lembata. Sebagai kabupaten induk, Flores Timur menganggap Lembata sebagai adik. Secara budaya, Flores Timur dan Lembata adalah satu yakni berbudaya Lamaholot dan Kedang.
“Secara budaya saya hadir sebagai Lewo Kaka Bapa, Flores Timur yang melahirkan Lembata 23 tahun lalu. Di tengah kesibukan kami membangun Flores Timur, kami tetap mengingat dan tidak pernah melupakan kabupaten Lembata, anak kami,” ungkapnya disambut tepuk tangan masyarakat yang memadati pelataran pantai Wulen Luo.
Bupati Lembata Thomas Ola Langoday menyampaikan terima kasih kepada semua pihak baik yang pro dan kontra terhadap kebijakan eksplorasi budaya Lembata. Menurut dia, dinamika itu telah memperkaya panitia untuk terus bekerja, terus membumi, dan tidak mengudara.
“Berbagai kritik dan saran kami terima sebagai masukan yang berharga. Yang kami lakukan ini hanya untuk Lewotana Ribu Ratu,” katanya.
Pada kesempatan itu juga diselenggarakan acara penyerahan rekomendasi pendirian perguruan tinggi di Kabupaten Lembata kepada Yayasan Koker Niko Beker, serah terima pemanfaatan infrastruktur pemukiman kawasan relokasi pasca bencana kepada pemda Lembata dan penyerahan policy brief eksplorasi budaya dari tim ahli kepada bupati Lembata. (*)
