Perang Rusia Ukraina

Bocorkan Rahasia Negara ke Vladimir Putin, Negosiator Ukraina Ini Terpaksa Ditembak Mati, Simak Ini

Negosiator asal Ukraina, Denis Kireev terpaksa ditembak mati oleh Dinas Keamanan Ukraina. Ini sanksi bagi oknum yang menjadi pengkhianat negara.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Denis Kireev, salah seorang negosiator untuk perdamaian Rusia-Ukraina, terpaksa ditembak mati oleh Dinas Keamanan Rusia. Pasalnya, Denis Kireev diduga berkhianat kepada Ukraina dengan membocorkan rahasia negara kepada musuh. 

"Menurut lawan bicara di kalangan politik, Dinas Keamanan memiliki bukti yang jelas tentang pengkhianatan Kireev, termasuk percakapan telepon," ujar sumber tersebut.

Sementara, sumber lain juga mengonfirmasi soal kematian Denis Kireev.

"Dia adalah seorang agen. Anda tahu mengapa agen dibunuh," jelasnya.

Adapun, Denis Kireev ikut melakukan perundingan dengan delegasi Rusia di Homel pada 28 Februari 2022 lalu.

Namun, hingga saat ini tidak diketahui apa yang dia lakukan setelah meninggalkan perundingan tersebut.

Baca juga: Krisis Ukraina membuat ASEAN gelisah atas Laut China Selatan

Sementara, pemerintah Ukraina juga belum mengonfirmasi soal kematian Denis Kireev.

Denis Kireev dikenal sebagai seorang bankir.

Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pertama Dewan Oschadbank pada 2010-2014.

Sebelumnya, Denis Kireev menjadi anggota Dewan Pengawas Ukreximbank.

50 Pesawat Kargo Tiba di Ukraina

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, 50 pesawat kargo yang membawa perangkat keras militer dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Polandia dan Lithuania telah mendarat di Ukraina, sebelum dimulainya operasi militer Rusia di sana.

Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia melalui Juru Bicaranya, Maria Zakharova.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu 6 Maret 2022, sekitar 2.000 ton senjata modern, amunisi dan alat pelindung dipasok ke Ukraina pada satu setengah bulan pertama tahun 2022.

Kementerian tersebut lebih lanjut menetapkan bahwa untuk Inggris sendiri, telah mentransfer lebih dari 2.000 unit persenjataan anti-tank.

Zakharova mengatakan bahwa Rusia sekali lagi meminta Uni Eropa (UE) dan NATO untuk menghentikan 'pengiriman tanpa berpikir' terkait persenjataan modern ke rezim Ukraina.

Baca juga: 22 Ribu Warga Ukraina Kembali ke Negaranya Siap Angkat Senjata Bela Negaranya dari Invasi Rusia

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved