Perang Rusia Ukraina
Bocorkan Rahasia Negara ke Vladimir Putin, Negosiator Ukraina Ini Terpaksa Ditembak Mati, Simak Ini
Negosiator asal Ukraina, Denis Kireev terpaksa ditembak mati oleh Dinas Keamanan Ukraina. Ini sanksi bagi oknum yang menjadi pengkhianat negara.
POS-KUPANG.COM - Negosiator asal Ukraina, Denis Kireev terpaksa ditembak mati oleh Dinas Keamanan Ukraina.
Pemerintah Ukraina memberlakukan tindakan tersebut, karena yang bersangkutan membocorkan rahasia negara ke Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Sebelum ditembak mati, Denis Kireev dipercayakan sebagai penghubung untuk menegosiasikan perdamaian antara kedua negara.
Namun ketika tugas itu dijalankan, Denis Kireev bukannya menegosiasikan perdamaian antara Ukraina dengan Rusia.
Denis Kireev justeru diduga melakukan tindakan sebaliknya, yakni membocorkan rahasia negara kepada Presiden Vladimir Putin.
Tindakan Denis Kireev tersebut diketahui oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU).
Bahkan data-data autentik tentang tindakan pengkhianatan Denis Kireev itu dimiliki secara lengkap oleh Dinas Keamanan Ukraina.
Berdasarkan data-data bahwa Denis Kireev telah membocorkan rahasia negara itulah, pemerintah Ukraina langsung mengambil tindakan tegas.
Baca juga: Abramovich Mungkin Tidak Bisa Pulang ke Rusia Setelah Menggambarkan Krisis Ukraina sebagai Perang
Tindakan tegas itu diambil pemerintah Ukraina melalui Dinas Keamanan setempat dengan cara menembak mati pria negosiator tersebut.
Sang negosiator itu dicap sebagai pengkhianat negara, sehingga dinilai pantas mendapatkan sanksi tersebut demi kepentingan negara dan seluruh rakyat Ukraina.
Untuk diketahui, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) telah menembak mati seorang negosiator Ukraina di Homel, Belarusia.
Negosiator yang ikut berunding dengan Rusia di Homel tersebut, adalah Denis Kireev.
Hal ini dilansir dari kantor berita Ukrainska, Pravda. Kantor berita Ukrainska itu menyebutkan bahwa Denis Kireev telah melakukan makar.
"Lawan bicara tingkat tinggi di blok kekuasaan dan di lingkaran politik. Dia sudah mati," ujar sumber tersebut, dikutip Tribunnews.com dari Ukrainska Pravda, Minggu 6 Maret 2022.
Sumber itu juga mengungkapkan bahwa Dinas Keamanan Ukraina memiliki bukti kuat sangat kuat atas kecurigaan bahwa Denis Kireev membocorkan informasi Ukraina ke Rusia.