Perang Rusia Ukraina

Pertama Dalam Sejarah, Jepang Kirim Jaket Anti Peluru ke Ukraina Seusai Menhan Kutuk Vladimir Putin

Menteri Pertahanan Jepang, Nobou Kishi mengutuk Presiden Rusia, Vladimir Putin atas keputusan cerobohnya melakukan agresi militer ke Ukraina.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Pemerintah Jepang akhirnya mengirimkan Jaket Anti Peluru untuk membantu Ukraina melawan Rusia. Pengiriman jaket anti peluru itu merupakan pertama dalam sejarah Jepang. 

Rompi anti peluru di Jepang dijual bebas dengan harga sekitar 30-an ribu yen sebuah (perlindungan depan belakang).

Baca juga: Presiden Ukraina Selamat dari 3 Upaya Pembunuhan

Turki Kirim Drone ke Ukraina

Baru saja tiba di Ukraina, drone bantuan Turki ini mampu membuat Rusia panik.

Pasalnya, drone tersebut sukses menghajar konvoi kendaraan militer Rusia ke Ukraina.

Gara-gara drone tersebut, kini para pengamat militer dunia mulai membicarakan kecanggihan pesawat tempur tanpa awak tersebut.

Untuk diketahui, yang dikirimkan Turki ke Ukraina, adalah Drone Bayraktar TB2.

Pengiriman bantuan persenjataan itu dilakukan setelah Otoritas Turki bersuara soal agresi Rusia ke Ukraina.

Turki menyebut, pesawat tak berawak buatan Turki yang dikirim ke Ukraina, bukanlah bantuan militer negara tersebut.

Drone tersebut merupakan produk milik Turki yang dijual ke Ukraina untuk membantu militer negara itu berperang melawan Rusia.

Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Luar Negeri Turki seperti dikutip dari Reuters, Jumat 4 Maret 2022.

Pernyataan itu mencuat dari pejabat Turki untuk menghindari ketersinggungan Rusia yang kini menginvasi Ukraina.

Turki merupakan Anggota NATO yang berbatasan laut dengan Rusia dan Ukraina dan memiliki hubungan baik dengan kedua negara itu.

Turki dikenal memiliki kerjasama erat dengan Rusia selama ini dalam hal energi, perdagangan, dan pertahanan.

Baca juga: Bisakah Paus Fransiskus Merundingkan Perdamaian Antara Rusia dan Ukraina?

Drone Bayraktar TB2 buatan Turki. (BIROL BEBEK/AFP)
Drone Bayraktar TB2 buatan Turki. (BIROL BEBEK/AFP) (Tribunnews.com)

Turki juga telah menjual drone Bayraktar TB-2 ke Kyiv dan menandatangani kesepakatan untuk memproduksi lebih banyak drone tersebut selama kunjungan Presiden Turki Tayyip Erdogan ke Ukraina bulan lalu, yang membuat marah pejabat Rusia.

Sebelumnya diberitakan bahwa Kementerian Pertahanan Ukraina telah menerima pengiriman baru drone bersenjata, yang telah terbukti efektif dalam beberapa tahun terakhir melawan pasukan Rusia dan sekutu mereka dalam konflik di Suriah dan Libya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved