Perang Rusia Ukraina

Presiden Ukraina: Hai Kamu Orang Yahudi, Tidakkah Kamu Lihat Apa Yang Kini Dilakukan Vladimir Putin?

Sampai hari ini, perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berkecamuk. Rusia masih gencar menggempur Ukraina tanpa mau memberi ampun.

Editor: Frans Krowin
Via Intisari.Grid.ID
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Ukraina , Volodymyr Zelensky (kanan) 

Ia juga menjelaskan tentang bombardir Rusia di kawasan Kota Uman.

Baca juga: Pasukan Rusia Duduki Kota Kherson, Presiden Ukraina: Mereka Tidak Akan Tenang, Kami Akan Usir Mereka

Kota itu merupakan tempat ziarah kaum Yahudi di dunia karena di tempat itu terdapat makam seorang rabi Hasid,

seorang rabi yang sangat dihormati oleh orang-orang Yahudi.

“Semua situs-situs bersejarah itu terus menerus diserang oleh Rusia," katanya.

“Mereka tidak tahu apa-apa tentang ibu kota kita. Tentang sejarah kita.

Tapi mereka memiliki perintah untuk menghapus sejarah kita. Hapus negara kita. Hapus kami semua," katanya tentang invasi Presiden Vladimir Putin.

Menteri Luar Negeri Yair Lapid mengatakan Israel mengecam kerusakan sejumlah situs Yahudi tersebut,

Akan tetapi ia dengan tegas menahan diri untuk tidak mengidentifikasi Rusia sebagai penyebabnya.

Israel tampak enggan menyalahkan Moskow atas invasi tetangganya karena kekhawatiran atas kerja sama keamanan dengan Rusia di Suriah.

Bantuan Senjata Terus Mengalir

Gelombang pertama pejuang asing telah tiba di Ukraina untuk membantu mempertahankan negara tersebut dari invasi Rusia.

Hal tersebut disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui sebuah unggahan di Facebook, Kamis 3 Maret 2022.

"Ukraina sudah menyambut sukarelawan asing. (Yang) 16.000 pertama sudah dalam perjalanan untuk melindungi kebebasan dan kehidupan bagi kita, dan untuk semua," kata Zelensky.

Salah satu anak memegang tanda yang diterjemahkan sebagai 'tidak untuk perang'. Tiga anak tampak berada di belakang mobil polisi dalam foto yang dibagikan oleh seorang politisi oposisi Rusia.
Salah satu anak memegang tanda yang diterjemahkan sebagai 'tidak untuk perang'. Tiga anak tampak berada di belakang mobil polisi dalam foto yang dibagikan oleh seorang politisi oposisi Rusia. (FACEBOOK via MIRROR.CO.UK)

Sebelumnya, Pemerintah Ukraina telah meminta orang-orang di seluruh dunia untuk bergabung dalam perang melawan Rusia.

Tapi, sejumlah pemerintah seperti AS dan Inggris justeru menginstruksikan hal yang sebaliknya kepada warganya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved