Berita Timor Tengah Utara Hari Ini
BPBD TTU Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem
Yosefina menjelaskan, informasi tersebut disampaikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten TTU agar mereka waspada
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara, Yosefina Lake, mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten TTU, Provinsi NTT untuk waspada terhadap cuaca ekstrem.
Hal ini disampaikan Yosefina menyusul adanya pemberitahuan dari BMKG perihal prakiraan potensi cuaca hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kabupaten TTU, dalam rentang waktu 28 Februari hingga 3 Maret 2022.
Baca juga: JPU Kembalikan lagi Berkas Kasus Kematian Astri-Lael, Ini Langkah Penyidik Polda NTT
"Setelah kami menerima pemberitahuan dari BMKG, kami menindaklanjuti surat itu kepada masyarakat melalui Camat dan para kepala desa berkaitan cuaca kita yang sangat ekstrim sekarang ini ," ungkapnya saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Selasa 1 Maret 2022.
Selain melalui surat tertulis BPBD TTU, lanjut Yosefina, menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat melalui media sosial Facebook dan lain-lain.
Baca juga: PHDI NTT Dukung Acara Launching Gerakan Bersama Hindu Jagaditha
Yosefina menjelaskan, informasi tersebut disampaikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten TTU agar mereka waspada terhadap kondisi cuaca yang sedang terjadi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurutnya, masyarakat juga diminta untuk berada di tempat tinggal masing-masing apabila cuaca ekstrem terjadi.
Baca juga: Komposisi Fraksi PAN DPRD NTT Berubah, Rambu Praing jadi Ketua
"Khususnya mereka yang nelayan supaya untuk sementara waktu jangan pergi melaut dulu. Karena bisa mengakibatkan hal yang fatal," ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan Yosefina, masyarakat diimbau untuk menebang pohon-pohon di sekitar rumah yang berpotensi tumbang ketika dilanda angin kencang.
Baca juga: Jelang Nyepi, PHDI NTT Gelar Berbagai Kegiatan
"Kita antisipasi supaya manusia dan rumah tidak tertindis pohon," pungkasnya.
Dijelaskan Yosefina, sejauh ini, data perkembangan dampak bencana alam masih berdasarkan rilis terakhir beberap waktu lalu yakni; 2 jembatan mengalami kerusakan, 30 rumah warga terendam banjir, 30 hektar sawah terendam banjir dan 1 hektar kebun yang diserang hama belalang. (*)