Berita Kupang Hari Ini
Anggota DPRD Kabupaten Kupang: Pembangunan Jembatan Pakai Gorong-gorong Harus Dikaji Ulang
dia melihat kondisi jembatan di di Kabupaten Kupang lbila masyarakat menginginkan jembatan itu dibongkar maka dibongkar saja.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Beberapa anggota DPRD Kabupaten Kupang mengkritisi pembangunan jembatan dengan model gorong-gorong di wilayah Kabupaten Kupang.
Menurut mereka pemerintah provinsi yang bertanggung jawab atas pembangunan jembatan itu harus mengkaji kembali dampak yang ditimbulkan.
Anggota DPRD Kabupaten Kupang Hans Taopan, mengatakan penyebab banjir karena jembatan menggunakan gorong-gorong apalagi melihat sungai yang cukup lebar.
Baca juga: Sepekan Terakhir BPBD Kabupaten Kupang Catat 10 Kejadian Bencana
"Pasti wilayah di sekitar jembatan itu kena banjir Kalau tersumbat seperti itu kalau pakai gorong-gorong," ujarnya.
Kata dia bila hujan deras dan jumlah air banyak gorong-gorong itu tidak mampu menampung air dan secara teknis perencana mengerti akan hal tersebut tetapi yang kenyataannya berkata lain.
"Menurut saya hal seperti itu sangat tidak efektif kalau pakai gorong-gorong apalagi melihat kondisi alam di wilayah Kabupaten Kupang ini sungainya banyak pepohonan dan juga bebatuan sehingga kalau banjir maka material seperti itu yang akan menyumbat jembatan yang terbuat dari gorong-gorong itu," ungkapnya.
Baca juga: Pengurus Cabang Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Kota dan Kabupaten Kupang Resmi Dilantik
Jadi secara teknis menurut dia mesti dikaji oleh mereka yang paham tentang hal itu karena kalau dibiarkan seperti itu terus maka tiap tahun masyarakat akan terus merasakan yang namanya banjir.
Melihat curah hujan seperti saat ini lanjut Hans, diperkirakan akan terus dan dengan keadaan saat ini ini tentunya akan merepotkan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai.
"Kita berharap mereka bisa melihat itu dan menjadikan fakta ini menjadi pengalaman mereka untuk mengkaji kembali pembangunan jembatan," pungkasnya
Wakil ketua DPRD Kabupaten Kupang Anis mase menduga pembangunan jembatan di Kabupaten Kupang semacam kelinci percobaan.
Baca juga: Ayub Titu Eki dan Hendrik Paut Diperiksa Jaksa di Kejari Kabupaten Kupang, Terkait Kasus Ini
Menurut dia kondisi di Kabupaten Kupang tidak sama dengan kondisi di Jakarta yang ketika banjir membawa tas plastik, botol Aqua, dan lain sebagainya.
Namun kata dia melihat kondisi jembatan di di Kabupaten Kupang lbila masyarakat menginginkan jembatan itu dibongkar maka dibongkar saja.
Sebab menurut dia tidak mungkin bila akibat pekerjaan jembatan tersebut pemerintah harus merelokasi warga yang tinggal di pinggiran sungai.
Baca juga: BPBD Kabupaten Kupang Siapkan Draft Usulan Dana Stimulan Seroja 732 Miliar Untuk Fasilitas Umum
Setahu dia jembatan itu tu menggunakan anggaran dari provinsi karena jalan itu merupakan jalan provinsi
"Kalau jembatan itu tetap dipertahankan maka yang menjadi korban adalah masyarakat saya masyarakat Kabupaten Kupang dan saya mau tanya Siapa yang bertanggung jawab," ungkapnya.
Karena jalan itu adalah Jalan provinsi maka dia meminta pemerintah provinsi harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
"Makanya jangan heran kalau masyarakat minta jembatan itu dibongkar dan saya setuju, kenapa tidak bangun jembatan yang dibangun semacam gelagar itu kalau pingin bangun jembatan," sambungnya.
Baca juga: 85 Pasien Covid-19 di Kota Kupang Sembuh
Menurut dia bila ingin melakukan pembangunan jalan maka k- pekerjaannya hanya cukup sampai di pinggir sungai lalu dilanjutkan di sisi sebelahnya lagi sehingga tidak terjadi dampak seperti yang saat ini ditimbulkan di pemukiman warga.
Sedangkan bila jembatan menggunakan gorong-gorong melihat topografi wilayah Kabupaten Kupang maka material banjir yang datang kebanyakan pepohonan dan batu tentunya akan menyumbat mulut gorong-gorong dan menghambat jalur air.
"Apakah hari ini akan kembali ke gunung kan tidak? dia akan mencari jalan dan hasilnya adalah masuk di pemukiman warga," pungkasnya.
Anggota DPRD Komisi 3 Mesak Mbura juga menambahkan pembangunan kontruksi jembatan apapun pasti sudah melalui kajian teknis.
Menurut dia tujuan utama dari pembangunan jembatan adalah kokoh dan mudah di lalui untuk kepentingan arus barang dan jasa.
Dia menambahkan pemilihan dan penentuan model dan jenis kontruksi tentunya sudah melalui analisis topografi, catsman area serta debit banjir tahunan, debit banjir 20 tahunan.
"Menurut saya untuk sungai di wilayah Fatuleu Barat yang menggunakan gorong-gorong perlu mendapat kajian lebih dalam sehingga lebih efektif karena dengan menggunakan gorong gorong tentunya akan menimbulkan masalah baru," ujarnya.
Dia mencontohka ketika hujan akan terjadi banjir yg membawa pepohonan yang besar dan material lainya yang menutup lubang gorong-gorong maka tentunya ini menjadi salah satu penyebab banjir dan mungkin penyebab teknis lainnya.
"Karna itu kami sangat yakin Dinas teknis harus lebih cermat dalam menentukan jenis dan kontruksi jembatan yang efektif," pungkasnya.(*)