Wawancara Eksklusif

Mantan Dubes RI untuk Rusia Wahid Supriyadi: Punya Rudal 27 Kali Kecepatan Suara (Bagian-2/Selesai)

Rusia punya senjata-senjata yang luar biasa sekarang, bahkan punya rudal 27 kali kecepatan suara sekali naik nggak bisa dicegat.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNBALI.COM/HO
Mantan Dubes RI untuk Rusia dan Belarus M Wahid Supriyadi 

Presiden Putin ketika berpidato terkait penyerbuan Ukraina menyebut Presiden Ukraina seorang narkobais dan neo nazi, maksudnya apa ini?

Itu bahasa politis tapi memang latar belakangnya dia ini seniman, komedian. Dia populer dan kebetulan yang sebelumnya Petro Poroshenko tidak perform.
Kenyataannya ketika Zelensky menjadi Presiden Ukraina juga tidak membawa kemajuan. Awalnya juga dia negosiasi dengan Rusia tapi cenderung ingin ke barat. Ini yang saya kira Putin tidak suka.

Analisis Anda mengapa Republik Chechnya memberikan dukungan penuh kepada Rusia menginvasi Ukraina?

Chechnya ini negara bagian yang ingin menunjukkan masih loyal kepada Putin makanya dikirimkan tentara-tentara. Saya sendiri pernah datang ke sana waktu itu masih baru mulai recover.

Banyak terjadi pembangunan di Chechnya lewat bantuan Moskow. Ada semacam kabah yang dibangun oleh Putin.

Padahal Chechnya dulu ingin memisahkan diri dari Rusia tapi kemudian saya lupa ayahnya Kadyrov dibunuh dan kemudian Chechnya dibantu habis-habisan oleh Putin.

Ada tidak peluang Indonesia menjadi bridging untuk menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina melalui jalur diplomasi?

Peluang ada tapi tidak mudah apalagi Putin kalau sudah punya keinginan. Menlu kita (Bu Retno) sudah komunikasi rutin dengan Menlu Rusia. Kita berteman baik sama dengan Ukraina.

Jadi negeri besar pun tidak bisa mempengaruhi seorang Putin. Memang kita posisi kita dialog tapi tidak mudah apalagi lagi pandemi susah sekali melakukan pertemuan tatap muka (offline).

Kita realistis saja ini bukan perkara mudah. Memang kendalanya banyak walaupun Putin dan Pak Jokowi chemistrynya bagus sekali. Waktu tahun 2016 saya ada di sana (Rusia) treatmentnya beda dengan sembilan kepala negara ASEAN.

Pak Jokowi diberikan satu hari khusus untuk pertemuan bilateral yang lain antre nunggu. Berarti ini memang kepentingan lain bagi Rusia walaupun bisa kita bantu selesaikan perang tapi pasti takes time. (tribun network/reynas abdila)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved