Kapal Tenggelam di Flotim
Polres Flotim Turunkan Tim ke Lokasi Bantu Cari ABK Kapal yang Hilang
informasi terakhir yang diperoleh menyebutkan satu ABK yang sebelumnya dinyatakan hilang saat ini sudah ditemukan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
POS-KUPANG.COM,LARANTUKA - Sembilan ABK yang membawa 20 kapal bantuan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT tenggelam di perairan Flores Timur sekitar wilayah Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Sabtu 26 Februari 2022 sekitar pukul 16.30 WITA.
Dari sembilan ABK, satu ABK bernama Jon Menase Leki (36) asal Desa Munasely, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, hingga kini belum ditemukan. Sementara satu ABK, Kadir Abdulah yang sebelumnya dikabarkan hilang, sudah ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca juga: BREAKING NEWS ; Kapal Bantuan DKP NTT Tenggelam di Perairan Flores Timur, 1 ABK Belum Ditemukan
Setelah mengambil keterangan ABK yang selamat, puluhan personil Polres Flotim yang dipimpin langsung Waka Polres, Kompol Jance Seran langsung turun ke lokasi tenggelamnya kapal di perairan Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Minggu 27 Februari 2022.
"Saya bersama personil Intel, Reskrim, Shabara, Samapta dan Propam juga Polair menuju lokasi," ujarnya kepada wartawan, Minggu 27 Februari 2022.
Baca juga: Pasien Covid-19 di Flotim Capai 109 Orang, 3 Dirawat di RSUD
Ia mengatakan, informasi terakhir yang diperoleh menyebutkan satu ABK yang sebelumnya dinyatakan hilang saat ini sudah ditemukan di Kabupaten Sikka dalam keadaan selamat.
"Sebelumnya dua dinyatakan hilang tapi saat ini satu sudah ditemukan. Dia selamat tapi kapalnya tenggelam," katanya.
Baca juga: Kapal Bantuan Dinas Perikanan NTT dari Kupang Tujuan Kabupaten Sikka
Sebelumnya, salah satu ABK, Edi Fernandez T. Dopong mengaku, ia bersama delapan rekannya diperintahkan Hj. Ismail untuk mengantar kapal bantuan Pemda Provinsi NTT ke Kabupaten Sikka melalui Kabupaten Flores Timur.
"Ada 3 unit kapal 3 GT, 11 unit kapal 1 GT dan 6 unit perahu ketinting atau sampan kecil. Perjalanan dari Kupang ke Larantuka, masing -masing kapal 3 GT menarik atau pandu kapal 1 GT. Selasa 22 Februari 2022, pukul 12.00 Wita, kami tiba di pelabuhan TPI Amagarapati Larantuka," ungkapnya.
Baca juga: Kakanwil Kemenag NTT Ajak Warga NTT Rawat Toleransi Umat Beragama
Pada Sabtu 26 Februari 2022, sekitar pukul 05.00 Wita, ia bersama rekannya hendak melanjutkan perjalan ke Kabupaten Sikka. Saat memasuki perairan Tanjung bunga, gelombang laut tinggi dan angin kencang menghantam kapal. Ia lalu memberitahukan rekan-rekannya kembali ke Larantuka.
"Sampai di pelabuhan Larantuka, ternyata masih ada dua rekan kami, Jon Menase dan Kadir Abdulah tak kunjung tiba. Mungkin karena gelombang tinggi, mereka tidak mendengar saat saya perintahkan untuk kembali ke Larantuka," katanya.
Baca juga: Tenaga Kontrak di Flotim Menjerit, Gaji Dua Bulan Belum Dibayar
Menurut dia, kapal tersebut merupakan kapal bantuan dari Dinas Perikanan Provinsi NTT untuk Nelayan di Kabulaten Sikka yang dinakodai dari pantai Oesapa Kupang galangan PT Putra Unggul milik Haji Ismail Dean di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Berikut nama-nama Karyawan PT. Putra Unggul Group yang selamat, Ibo Asa (41) Desa Kabir, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor,. Yosep Dangmeka (25), Desa Munaseli, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, Hirsan Sali (24), Desa Munaseli, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor.
Baca juga: Wabup Flotim Usul Gaji dan Tunjangan Kepala Desa Dibiayai APBN
Yohanis Fernandes Muhuweni (27) Kelurahan Pura, Kecamatan Pulau Pura, Kabupaten Alor, Edifernandes Tominu Dopong (27) Desa Kelurahan Nusa Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Daud Bernard Dopong (19), Desa Munaseli, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Yakup Ladang (23), Desa Munaseli, Kecamtan Pantar Tengah, Kabupaten Alor dan Kadir Abdulah (26). (*)