Berita Kupang Hari Ini
WALHI NTT Imbau Segenap Komponen Beri Dampingan Hadapi Ancaman Bencana
WALHI NTT Imbau Segenap Komponen Beri Dampingan Hadapi Ancaman Bencana di Wilayah NTT
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Nusa Tenggara Timur mengeluarkan imbauan kepada para stakeholder terkait menghadapi ancaman bencana dalam situasi hujan yang terus mengguyur NTT.
Dalam keterangan yang dikeluarkan WALHI NTT melalui Deddy Febrianto Holo selaku Koordinator Divisi Kebencanaan dan Perubahan Iklim WALHI NTT menjelaskan saat ini wilayah NTT berada di periode musim hujan.
"Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk selalu waspada dengan adanya perubahan iklim yang berpotensi Siklon Tropis yang berdampak terhadap cuaca di wilayah NTT pada tanggal 24-26 Februari 2022," katanya, Jumat 25 Februari 2022.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer pada Rabu, 23 Februari 2022, terpantau adanya pola sirkulasi siklonik (pusaran angin) yang terbentuk di Laut Timor sebelah selatan NTT.
Baca juga: WALHI NTT Suarakan Krisis Iklim ke Mancanegara
Beberapa kondisi atmosfer yang saat ini cukup mendukung dalam peningkatan sistem ini antara lain aktifnya fenomena gelombang atmosfer, yaitu; MJO ( Madden Julian Oscilation) Gelombang Kelvin serta Gelombang ER (Equatorial Rosbby), dan di dukung dengan kondisi kelembaban udara yang signifikan di setiap lapisan atmosfer.
Berdasarkan data model prediksi BMKG menunjukkan bahwa pergerakan sistem sirkulasinya menuju ke arah Selatan hingga Barat Daya dan menjauhi wilayah Indonesia.
Potensi sistem sirkulasi tersebut untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam periode 24 jam ke depan masih berada dalam kategori rendah dan untuk 72 jam ke depan menunjukkan potensi semakin menguat, dapat menjadi siklon tropis.
Baca juga: Ini Pendapat WALHI NTT Soal Rencana Pembangunan Kawasan Pantai Mangrov Oesapa Kota Kupang
Dengan demikian, WALHI NTT menghimbau :
1. Segenap komponen WALHI NTT ( lembaga anggota, jaringan kerja dan komunitas/organisasi rakyat Mitra WALHI NTT) untuk melakukan pendampingan dini di wilayah masing-masing yang rentan terhadap bencana alam.
2. Membangun komunikasi bersama Stakeholder di tingkat kabupaten/kota agar membuka layanan informasi terkait dengan perkembangan cuaca kepada masyarakat.
3. Membuka layanan komunikasi kepada publik berupa nomor kontak setiap instansi seperti BPBD, BASARNAS dan Posko agar bisa di akses masyarakat
4. Memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak berada di wilayah yang rentan terhadap bencana, hindari wilayah pesisir pantai, DAS untuk sementara waktu dan tetap waspada.
5. Seluruh elemen WALHI NTT diharapkan melakukan penyebarluasan informasi peringatan dini bahaya banjir bandang dan tanah longsor kepada masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah yang berisiko tinggi.
6. Seluruh lembaga anggota WALHI NTT diharapkan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah, BPBD, dan BASARNAS di masing-masing kabupaten/kota dalam rangka respon bencana dan menyiapkan posko serta jalur evakuasi bagi warga. (*)