Berita NTT Hari Ini
Ini Tanggapan Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT Terkait Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa
Terkait vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa tentu bukan saja dialami di NTT saja, melainkan hampir di seluruh Indonesia
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - "Terkait vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa pada tanggal 28 Februari 2022 ini, tentu bukan saja dialami di NTT saja, melainkan hampir di seluruh Indonesia. Kondisi itu akibat Kemenkes RI mengirim vaksin yang masa kedaluwarsanya pendek,".
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, Ir. Moh. Ansor, saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Jumat 25 Februari 2022.
Ansor dimintai tanggapannya terkait informasi vaksin Covid-19 yang akan kedaluwarsa pada akhir bulan ini.
Menurut Ansor, vaksin yang terancam kedaluwarsa itu, salah satu faktornya karena vaksin tersebut dikirim oleh Kemenkes RI adalah vaksin yang masa kedaluwarsa pendek.
"Salah satu pemicunya karena Kemenkes RI kirim vaksin yang masa kedaluwarsa pendek, selain itu, dengan kondisi cuaca yang jelek tentu Dinkes baik provinsi dan kabupaten kota mengalami kendala dalam distribusi," kata Ansor.
Baca juga: Komisi V DPRD NTT Soroti Lambannya Tes PcR Varian Omicron
Ansor yang juga adalah Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD NTT ini menyarankan agar agar Kemenkes RI mengirimkan vaksin prioritas ke daerah terutama daerah-daerah yang terpencil dan terluar.
"Seperti di NTT dengan akses yang sulit dan merupakan daerah kepulauan, maka seharusnya vaksin yang dikirim adalah vaksin dengan masa kedaluwarsa yang cukup panjang," kata Ansor
Sedangkan bagi Dinkes Provinsi NTT, Ansor juga mengharapkan dapat mempercepat distribusi vaksin ke daerah dengan menggunakan moda transportasi yang cepat dan harus memperhatikan media penyimpanannya yang tepat.
Sedangkan untuk percepatan vaksin di NTT, diharapkan kerjasama dan dukungan dari semua komponen terutama yang sudah berjalan selama ini seperti, TNI-Polri, BIN dan berbagai komponen masyarakat terutama ormas-ormas dan lembaga-lembaga keagamaan serta semua pihak.
Baca juga: DPRD NTT Minta Pengetatan Pencegahan DBD
Dikatakan, dalam satu minggu terakhir ini trend kasus Covid-19 di NTT cenderung naik, karena itu, sebagai DPRD NTT, dirinya meminta perhatian semua lapisan masyarakat agar taat pada protokol kesehatan.
"Mengingat penyebaran Covid-19 varian omicron begitu cepat dan masif maka hasil tesnya juga harus lebih cepat diketahui. Tetapi kenyataan di lapangan ada masalah pada lambatnya hasil test PCR khusus varian omicron karena sampelnya harus dikirim ke laboratorium di luar NTT," katanya.
Dikatakan, dengan prosedur itu juga maka untuk mengetahui hasil tes harus menunggu sekitar 10 hari.
"Karena itu pemerintah perlu memperpendek proses ini. Karena jika terlalu lama maka pasien yang positif itu sudah telanjur berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Selain itu, saran saya pemerintah bisa lebih gencar mempercepat vaksin untuk lansia, anak dan kaum rentan seperti komorbid," ujarnya.
Ansor juga meminta agar pemerintah bisa mengawasi pergerakan orang dari luar yang masuk ke wilayah NTT dan mewajibkan karantina atau isolasi mandiri dengan kontrol yang ketat dari satgas penanganan Covid-19.(*)