Berita Sikka Hari Ini
Kadis Pertanian Sikka, Ungkap Data Kerusakan Kebun Milik Warga Akibat Hama Tikus
Jimmy Sadipun, memaparkan data kerusakan tanaman akibat terserang hama tikus di beberapa titik
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan, SP.,M.Si, bersama Camat di Kecamatan Talibura, Laurensius Lilo dan Petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan petugas unit pelaksana teknis (PUPT) se-Kecamatan Talibura terjun ke lokasi perkebunan yang diserang hama tikus
Tepatnya di wilayah Wairlaka dan Pedang, Dusun Kampung Baru, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Kamis 17 Februari 2022 Pukul 10.00 Wita.
Baca juga: Warga Tiga Desa di Pulau Palue Sikka Gelar Ritual Usir Tikus Selama 5 Hari
Pantauan Pos-Kupang.Com, kegiatan yang dilakukan di perkebunan tersebut adalah melihat secara langsung beberapa kebun yang terdampak hama tikus dan pengambilan data kerusakan tanaman padi dan jagung serta memberikan penyuluhan serta membangun dialog dengan warga yang saat itu hadir.
Kepala dinas yang akrab disapa Jimmy Sadipun, memaparkan data kerusakan tanaman akibat terserang hama tikus di beberapa titik.
Baca juga: Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sikka, Ungkap Solusi Atasi Hambatan Produksi Perikanan
Ia menyampaikan, khusus untuk hamparan sawah di Wairlaka jumlah keseluruhan sawah yang digarap petani 11,94 Hektar, kerusakan berat akibat terserang tikus, 8,2 Hektar, kerusakan sedang, 3,74 Hektar.
Sedangkan untuk wilayah persawahan di Pedang, total keseluruhan sawah yang digarap 21,75 Hektar, dan khususnya Padi jenis Gogo ditanam diarea seluas 16,31 Hektar. Kerusakan sedang akibat hama tikus ini sekitar 12,23 Hektar sedangkan kerusakan ringan 4,08 Hektar.
Baca juga: Kodim 1603 Sikka Antar Jemput Gratis Warga Talibura ke Pusat Vaksinasi
Lanjutnya, untuk tanaman jagung, khusus di wilayah Pedang, total keseluruhan 5,44 Hektar. kerusakan berat merambat sekitar 3,26 Hektar sedangkan kerusakan ringan 2,18 Hektar
Jimmy juga menjelaskan bahwa untuk tanaman yang mengalami kerusakan berat itu dikategorikan sebagai tanaman yang sudah gagal panen sedangkan untuk kerusakan ringan masih ada peluang untuk bisa dipanen jika dirawat baik-baik.
Baca juga: Petani di Talibura, Sikka Terancam Gagal Panen, Ini Penyebab Utamanya
"Untuk rusak berat itu berarti sudah tidak bisa lagi sedangkan untuk yang ringan masih bisa," pungkasnya.
Jimmy menginformasikan bahwa di Pedang terdapat 90 petani penggarap, sedangkan di wilayah Wairlaka berjumlah 97 petani penggarap. (CR1)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/kadis-pertanian-sikka-jimmy-sadipun-memaparkan-data.jpg)