Berita Nagekeo Hari Ini

Cegah Perkawinan Anak, Plan Indonesia Gelar Workshop untuk Kepsek dan Guru BK di Nagekeo

Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan guru BK pada satuan pendidikan SMP tentang upaya konkrit pencegahan

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
WORKSHOP - Para guru dan kepala sekolah mengikuti kegiatan workshop pencegahan perkawinan usia anak di Aula SMPN 1 Aesesa, Kamis 17 Februari 2022  

"Untuk program memilih masa depan ini sudah gelombang yang ketiga. Kurang lebih mendampingi 39 desa di Kabupaten Nagekeo," ungkapnya.

Zuniatmi menjelaskan, dari program tersebut, pihaknya juga mendapatkan pelajaran banyak hal salah satunya bahwa anak-anak remaja di Kabupaten Nagekeo ini masih perlu dampingan yang lebih banyak dan kuat dari berbagai pihak untuk menentukan masa depan mereka.

Baca juga: Trend Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Nagekeo Meningkat

"Kalau di lingkungan pertemanan, mereka ada komunitas, di rumah ada orangtua, dan di sekolah ada guru-guru, karena orang yang paling didengarkan selain orangtua adalah para guru, jadi mereka masih perlu bimbingan yang intens," ujarnya.

Ia menegaskan, pihaknya memberikan materi berupa konsep diri remaja itu sendiri, kesehatan reproduksi, dan keterampilan berkomunikasi, dan bernegosiasi yang menjadi bekal bagi para remaja dalam menentukan masa depannya.

"Mungkin kegiatan ini tidak menjamin 100 persen para remaja dapat menentukan masa depannya tetapi paling tidak punya referensi untuk berpikir dan menentukan masa depannya," jelasnya.

Baca juga: DPC PDIP Ngada Gelar Vaksinasi Massal Bagi Anak-anak di SDI Tarawali Soa

Sementara itu, Bupati Nagekeo, Johannes Don Bosco Do dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Plan Indonesia yang sudah peduli dan serius dalam mengurus masa depan anak-anak di Kabupaten Nagekeo, termasuk mengurus mengenai pencegahan dan penanganan perkawinan usia anak.

Dijelaskanya, tidak ada satu orangpun yang ada di dalam ruangan ini yang menjamin bahwa anak putrinya hamil di luar nikah, apalagi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat saat ini. Untuk itu, tugas untuk mengedukasi anak menjadi tugas bersama.

"Memang pekerjaan ini tidak mendapatkan pujian, karena tidak kelihatan. Tetap mau tidak mau kita harus mempersiapkan betul masa depan anak-anak sehingga masa depan mereka bisa direncanakan dengan baik, begitu pula dengan perkawinan, harus direncanakan dengan baik," pungkasnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved