Berita Atambua Hari Ini
SMAK Suria Atambua Beri Motivasi Siswa yang Ikut SNMPTN
SMAK Suria Atambua, Kabupaten Belu tidak melakukan persiapan khusus bagi peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SNMPTN)
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Suria Atambua, Kabupaten Belu tidak melakukan persiapan khusus bagi peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SNMPTN).
Tetapi sekolah memberikan motivasi dan pendampingan kepada siswa agar siswa dari sekolah itu bisa lulus SNMPTN sesuai kuota yang diberikan panitia nasional.
Untuk SMAK Suria mendapat kuota 40 persen dari jumlah siswa kelas XII karena sekolah tersebut sudah akreditasi A.
Demikian disampaikan Kepala SMAK Suria Atambua, Rm. Benyamin Seran, Pr saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Minggu 13 Febuari 2022.
Baca juga: SMAK Suria Atambua Tingkatkan Kompetensi Guru Lewat Bimtek Berkala
Romo Min, demikian ia disapa mengatakan, SMAK Suria tidak melakukan persiapan khusus tetapi pihak sekolah mengingatkan siswa yang memiliki nilai tinggi dari semester satu sampai lima untuk diseleksi mengikuti SNMPTN sesuai kuota yang diberikan.
"Persiapan khusus kita tidak lakukan tapi kita tetap mengingatkan anak-anak yang punya nilai tinggi dari semester satu sampai lima. Kita menyeleksi berdasarkan perengkingan di kelas",
Menurut Romo Min, wali kelas dan staf operator biasanya mendamping anak-anak untuk mengakses akun pendaftaran dan informasi umum lainnya. Selanjutnya siswa mendaftar sendiri sesuai dengan pilihan jurusannya.
"Kita lebih mengingatkan mereka dan motivasi mereka agar rajin belajar supaya lulus SNMPTN", ujarnya.
Baca juga: Bupati Willy Lay Hadiri Rapat di SMAK Suria Atambua, Ini Pesannya
Menurut Romo Min, sekolah yang akreditasi A seperti SMAK Suria Atambua mendapat kuota 40 persen dari jumlah kelas XII. SMAK Suria mempunyai 406 siswa kelas XII. Dari jumlah itu, sekolah menyeleksi berdasarkan perengkingan di kelas untuk ikut SNMPTN.
"Kita seleksi berdasarakan perengkingan di kelas. Ada yang cuma tiga orang dalam satu kelas", katanya.
Lanjut Romo Min, berdasarkan pengalaman selama ini, peserta yang lulus SNMPTN dari sekolah itu tidak mencapai 10 persen dari kuota 40 persen yang diberikan.
"Dari kuota 40 persen itu tidak sampai 10 persen yang lulus", katanya.
Tambah dia, pihak sekolah terus memotivasi siswa agar rajin belajar sehingga mendapatkan nilai sesuai standar yang diberikan panitia nasional. (*)