Berita Sumba Timur Hari Ini

Perdamaian Gubernur Viktor dan Umbu Maramba Hawu, Dewan Apresiasi Bupati Khristofel Praing

Perdamaian Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Umbu Maramba Hawu, Dewan Apresiasi Bupati Sumba Timur Khristofel Praing

Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
TANDA TANGAN - Penandatanganan Berita Acara Perdamaian melalui mekanisme musyawarah keluarga secara Budaya/Adat Sumba Timur oleh Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur Ali Oemar Fadaq selalu saksi dalam acara perdamaian yang berlangsung Sabtu, 12 Februari 2022. 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU -- Dewan memberi apresiasi tinggi terhadap Pemerintah Kabupaten Sumba Timur khususnya Bupati Drs. Khristofel Praing yang berhasil memediasi perdamaian antara Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Umbu Maramba Hawu, tokoh adat Kabupaten Sumba Timur.

Ketua DPRD Sumba Timur Ali Oemar Fadaq saat diwawancarai POS-KUPANG.COM menyebut apa yang tercapai dengan perdamaian tersebut merupakan sebuah langkah positif dalam upaya membangun dan menciptakan kesejahteraan masyarakat Sumba Timur secara keseluruhan.

Proses perdamaian yang berlangsung dalam tradisi dan adat Sumba di kampung Lambanapu, Kabupaten Sumba Timur pada sabtu 12 Februari 2022 siang merupakan sebuah peristiwa sejarah yang patut disyukuri.

"Kami mensyukuri, karena apapun keadaannya, semua sudah dengan jiwa besar untuk saling memaafkan," ujar Ali Fadaq.

Baca juga: Konflik Kabaru Sumba Timur Selesai, Ciuman Hidung Tandai Gubernur dan Umbu Maramba Hawu Berdamai

Ia menyebut, peristiwa perdamaian juga harus disyukuri dalam konteks pembangunan dan investasi yang telah dilakukan oleh Viktor Bungtilu Laiskodat selalu Gubernur.

"Kita juga bersyukur dengan demikian programnya pak Gubernur bisa jalan terus di Sumba Timur. Kita tidak nafikan. Apapun itu, pak Gubernur sudah banyak investasi di Sumba Timur, baik lewat jalan jalur selatan maupun bangun peternakan," sebut politisi senior Golkar itu.

Ia menyebut, jika saja Gubernur Viktor Bungtilu laiskodat berkecil hati karena persoalan itu maka pembangunan ranc bisa saja dibatalkan. "Untung beliau tidak kecil hati, bisa saja dibatalkan dengan alasan ditolak, tapi beliau tetap saja ingin membangun," kata dia.

Ia menyebut Bupati Khristofel Praing yang mengambil posisi menjadi inisiator perdamaian kedua tokoh itu menjadi tonggak yang baik untuk pembangunan berkelanjutan.

Baca juga: Konflik Kabaru, Bupati Praing Mediasi Perdamaian Gubernur Viktor Laiskodat dan Umbu Maramba Hawu

"Pak Bupati ambil alih sebagai inisiator perdamaian. Dewan memberi apresiasi sebesar besarnya kepada pemerintah daerah khususnya pak Bupati yang sudah memediasi, sehingga semua berjalan baik," tegas Ali Fadaq.

Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur Viktor Bungtilu laiskodat dan pihak Umbu Maramba Hawu dan keluarga besar yang meletakan perdamaian di atas semua sekat. "Kepada Umbu Maramba Hawu, Umbu James dan Pak Viktor Laiskodat, torang samua basudara," tutup dia.

Puncak perdamaian dua tokoh yang sempat berkonflik di Nusa Tenggara Timur ditandai dengan ciuman hidung, salah satu tradisi yang masih dipegang dalam budaya Sumba.

Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Umbu Maramba Hawu yang berkonflik sejak 27 November 2021 lalu itu menandai perdamaian mereka dengan ciuman hidung dan pelukan dalam acara perdamaian yang berlangsung di Kampung Adat Lambanapu, Kabupaten Sumba Timur, Sabtu 12 Februari 2022 siang.

Dalam acara yang dihelat di rumah besar (rumah adat) Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing itu, Gubernur Viktor Laiskodat hadir bersama rombongan pejabat pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur didampingi delegasi mantan Bupati Sumba Timur, Lukas Kaborang.

Sementara Umbu Maramba Hawu bersama rombongan keluarga besar Rindi datang dengan delegasi mantan ketua DPRD Sumba Timur Palulu Pabundu Ndima.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved