Berita Nasional
Nasib Ganjar Pranowo Bakal Terpuruk Jika Kasus Desa Wadas Tak Segera Ditangani, Benarkah? Simak Ini
Akhir-akhir ini, sosok Ganjar Pranowo jadi sorotan. Namanya disebut-sebut gegara kericuhan yang terjadi antarwarga di Desa Waras Kabupaten Purworejo.
Imnbas konflik Wadas, elektabilitas Ganjar jelang Pilpres 20214 diprediksi akan merosot jauh.
Elektabilitas Ganjar selama ini yang dinilai baik akan sia-sia pasca insiden Wadas.
Hal itu disampaikan oleh Pengamat Komunikasi Politik, Jamiluddin Ritonga.
"Elektabilitas Ganjar diperkirakan akan melorot. Sebab, kejadian tersebut memperlihatkan kepemimpinan Ganjar yang bertolak belakang dengan pencitraannya selama ini di medsos," kata Jamiluddin saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat 11 Februari 2022.
Walaupun Ganjar telah meminta maaf kepada warga Desa Wadas, tapi Jamiluddin menilai peristiwa itu telah mengubah kesan dari sosok orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Hal tersebut akan mempengaruhi elektabilitas Ganjar Pranowo selama ini.
Baca juga: Ganjar Pranowo Jatuh Disenggol Teman Sendiri, Sepeda Terpelanting Kini Dioperasi & Dirawat Intensif
"Kesan dekat dengan rakyat yang ditanamkan selama ini menjadi sirna. Perubahan kesan inilah yang akan membuat anjlognya elektabilitas Ganjar," ucapnya.
Telebih, menurut Jamiluddin, kondisi tersebut tentu tidak menguntungkan bagi Ganjar dalam upayanya meyakinkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mengusungnya menjadi capres.
Apabila elektabilitas Ganjar menurun, Jamiluddin meyakini, Megawati akan lebih nyaman mengusung putrinya yakni Puan Maharani maju pada Pilpres 2024.
"Ganjar juga akan tidak dilirik partai lain. Hal itu tentu pukulan telak bagi Ganjar dalam upayanya mewujudkan ambisinya menjadi orang nomor satu di Indonesia," tukas dia.
2. Kalau Tidak Menurun, Elektabilitas Ganjar Stagnan
Sementara itu, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti ikut turut menilai elektabilitas Ganjar pasca konflik Wadas.
Ray menilai elektabilitas sang Gubernur Jateng itu akan terhambat menjelang Pilpres 2024.
Jika elektabilitas Ganjar tak menurun ke depan, menurut Ray, setidaknya bakal stagnan atau mandeg.
Bahkan, Ganjar diprediksi sulit untuk menaikan elektabilitas dalam kurun waktu 8 bulan ke depan.