Berita Nasional
Anies Baswedan Dilabrak Lagi, Kini Kader PSI Ungkap Fakta Ketidakmampuan Gubernur DKI Jakarta, Apa?
Bila sebelumnya sosok yang aktif menyerang Anies Baswedan adalah Gilbert Simanjuntak politisi PDIP, kini giliran politisi Partai Solidaritas Indonesia
menurutnya, program revitalisasi septic tank dan MCK, belum optimal. Sebagai contoh, program septic tank hanya memberikan bantuan untuk sekitar 2.000 KK per tahun, angka ini dinilai masih jauh dari jumlah warga yang membutuhkan di lapangan.
“Kami merasa isu sanitasi sudah seharusnya menjadi prioritas Pemprov DKI. Fokus Gubernur Anies harusnya membahagiakan warganya, tidak hanya dengan ajang balapan Formula E, tetapi juga dengan memenuhi kebutuhan dasar,” jelas Justin.
Proyek revitalisasi tangki septik (septic tank) yang dikerjakan Pemprov DKI Jakarta masih tersisa 3.983 titik lagi. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta telah merevitalisasi 1.017 titik tangki septik di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat.
Seperti diketahui, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, proyek revitalisasi tangki septik telah dimulai sejak 2020 lalu dan ditargetkan selesai 2022. Total tangki septik yang bakal direvitalisasi mencapai 5.000 titik dan tersebar di berbagai lokasi Jakarta.
Baca juga: Dilirik Partai Besar, Anies Baswedan di Atas Angin, Jadi Penantang Terberat Prabowo di Pilpres 2024?
Dalam proyek itu, Dinas SDA melibatkan BUMD PD Perusahaan Air Limbah (PAL) untuk mengakselerasi revitalisasi tangki septik. “Subsidi ini diadakan sebagai upaya pemenuhan hak atas sanitasi layak untuk masyarakat,” kata Yusmada.
Berdasarkan data dari SDA DKI Jakarta, total revitalisasi tangki septik sampai tahun 2022 mencapai 5.000 titik.
Pada tahun 2020, revitalisasi tangki septik dilakukan di 434 titik wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Sementara pada 2021, tangki septik telah terpasang sebanyak 583 titik di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur dengan target penerima manfaat mencapai 2.000 kepala keluarga (KK) di akhir tahun 2021.
Dengan begitu, masih ada 3.983 titik tangki septik yang belum terpasang.

Kebiasaan BAB sembarangan bukan hanya terjadi di Jakarta, kota satelit seperti Depok, Tangerang dan Bekasi pun mengalami hal serupa.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati, menyebutkan sudah ada 41 dari 63 kelurahan di Kota Depok yang mendeklarasikan diri sebagai kelurahan kelurahan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS).
"Pada tahun 2021 kita tambah 24 kelurahan. Totalnya sudah 41 kelurahan yang sudah deklarasi ODF atau 65 persen," kata Mary, akhir tahun 2021.
Mary menilai, ada sejumlah kriteria dalam status Kelurahan Stop BABS.
Diantaranya, di kelurahan terkait seluruh keluarga harus memiliki jamban sehat yang dilengkapi dengan tangki septik.
"Ketika masih ada keluarga yang buang air besarnya sembarangan tidak menggunakan tangki septik mungkin langsung ke kali itu berarti belum ODF," sambung Mary.
Baca juga: Presiden Jokowi Ultimatum Anies Baswedan, Beri Waktu 53 Hari untuk Tentukan Hal ini