Berita Nasional
Ahok Bakal Tersudut, Belang Buzzer Piaraan Saat Pilgub DKI Kini Terbongkar, Modusnya Menjijikan
Kabar itu mengungkapkan bahwa momen suksesi itu, buzzer yang beranggotakan hampir 100 orang terlibat aktif mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Untuk diketahui, publik kini ramai-ramai menyebut nama Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon yang pantas menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Baru.
Nama Ahok muncul setelah sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengumumkan nama Ibu Kota Baru secara resmi.
Hal tersebut disampaikan Suharso dalam rapat Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin 17 Januari 2022.
Baca juga: Jokowi dan PDIP Beri Sinyal Ahok Jadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara Nusantara
"Ini saya baru mendapatkan konfirmasi dan perintah langsung dari Bapak Presiden yaitu pada hari Jumat. Jadi sekarang hari Senin, hari Jumat lalu, dan beliau mengatakan ibu kota negara ini namanya Nusantara," kata Suharso dikutip dari tayangan Kompas Tv, Selasa 18 Januari 2022.
Kendati demikian, hingga saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memberikan keputusan siapa bakal calon yang akan memimpin pemerintahan ibu kota baru ini.
Jika memang akhirnya Ahok terpilih menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Baru, lantas bagaimana posisi Ahok di Pertamina?
Mengutip Kompas.com, jauh sebelum memutuskan nama Nusantara, Jokowi telah menyebutkan empat calon nama kepala pemerintahan setingkat provinsi itu.
Empat nama calon kepala otorita Ibu Kota itu yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Kemudian mantan Bupati Banyuwangi yang baru saja dilantik sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Abdullah Azwar Anas.
Juga Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Riset dan Teknologi.
Termasuk satu orang lagi yakni mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA), Tumiyana.
"Kandidat memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyana, empat Pak Azwar Anas," ungkap Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 2 Maret 2020.
Ahok Bisa Pemimpin Ibu Kota Baru?
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebelumnya sempat nyinggung soal nama Ahok yang digadang-gadang akan menjadi kepala Otorita Ibu Kota Baru.
Arya menjelaskan bagaimana nasib jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) jika Ahok benar-benar terpilih menjadi kepala pemerintahan di tempat itu.
Pasalnya, saat ini yang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) adalah Ahok.
Baca juga: Seteru Ahok Tantang KSAD Dudung Abdurachman, Coba Bandingkan KKB Papua dengan Baliho Rizieq Shihab
Jika memang Ahok benar-benar dipilih sebagai kepala Otorita Ibu Kota Baru, kata Arya, pihaknya akan melihat kondisi terlebih dahulu.
“Selama aturan enggak ada yang dilanggar, kita masih berjalan biasa saja, sambil melihat kondisi yang ada,” kata Arya kepada Kompas.com, Kamis 5 Maret 2020.
Profil Ahok
Mengutip Tribunnews.com, pemilik nama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta.
Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak tanggal 22 November 2019.
Lahir pada 29 Juni 1966, Ahok telah menempuh masa pendidikan yang panjang.
Pada tahun 1989, ia telah menyelesaikan pendidikannya di jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti hingga mendapatkan gelar Insinyur.
Ahok juga telah menyelesaikan pendidikan lanjutannya ditingkat magister dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya, 1994.
Karir Basuki Tjahaja Purnama antara lain:
- Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode (2004)
- Bupati Belitung Timur periode (2005)
- Anggota DPR RI (2009), Wakil Gubernur DKI Jakarta (2012)
- Gubernur DKI Jakarta (2014)
(*)
Artikel ini telah tayang dengan judul: TERUNGKAP, Buzzer Ahok Dibayar Rp 4 Juta Sebulan, Beroperasi dari Rumah Mewah