Berita Nasional
Anies Baswedan Hibur Warga DKI: Biar IKN Dipindahkan, Tapi Jakarta Tetap Jadi Kota Global Dunia
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tak menyesalkan sikap pemerintah pusat yang mendorong pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan
Di sisi lain, Rizal Ramli juga menyinggung soal kegagalan negara memindahkan ibu kotanya karena jarak.
"Ada yang berhasil ada yang gagal, yang tidak berhasil kenapa? Karena jaraknya terlalu jauh," ungkap Rizal Ramli dalam kanal Youtube Fadli Zon Official, Senin 17 Januari 2022 lalu.
Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan dari pemindahan ibu kota adalah jarak yang tidak terlalu jauh dengan ibu kota yang lama.
"Jadi kunci keberhasilan itu kedekatan dengan ibu kota yang baru, 2 jam maksimal," ujarnya.
Ekonom Senior Emil Salim
Ekonom senior Emil Salim mengkritisi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) pindah ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Menurut Emil, ketika IKN pindah maka kementerian dan lembaga akan turut ke Kalimantan Timur, dan gedung-gedung yang ada di Jakarta ditukar guling ke pihak swasta sebagai ganti membangun di IKN baru.
"Departemen Keuangan adalah salah satu monumen historis yang besar, juga akan ditukar gulingkan."
"Kemudian beberapa kompleks di Jalan Medan Merdeka Barat, Timur, Selatan, Utara, kantor-kantor itu jika pindah harus juga tukar guling," papar Emil saat diskusi virtual, Jumat 16 April 2021, dilansir Tribunnews.com.
Emil tidak dapat membayangkan ketika swasta menguasa gedung-gedung pemerintahan di Jakarta, di mana karakter dari Ibu Kota Jakarta yang menjadi Ibu Kota Proklamasi akan hilang karakternya.
"Jadi biaya terbesar yang saya lihat adalah the hystorical cost dari ibu kota proklamasi, berkembangnya pusat perjuangan kita dari sejak Budi Utomo, akan hilang lenyap."
Baca juga: Presiden Restui Nama Ibu Kota Baru, Jokowi Sebut 4 Calon Pemimpin IKN Nusantara, Ini Profil Mereka
"Kalau ditukargulingkan jadi sentra komersial, bayangkan Departemen Keuangan menjadi mal, ngeri saya melihat hal-hal ini," paparnya.
"Apakah faktor-faktor ini sudah diperhitungkan? Mengapa ini penting? Karena kita andalkan pada dana swasta karena anggaran pemerintah hanya terbatas," sambungnya.
Ia menyebut, pihak swasta yang akan ikut berperan di IKN dan mengusai gedung-gedung pemerintahan di Jakarta, pastinya yang memiliki dana besar.
"Tentu swasta yang besar, konglomerat besar. Bagaimana dampak politik ekonominya di dalam pembangunan ibu kota tersebut?" paparnya. (*)
Artikel ini telah tayang dengan judul: Daftar Tokoh yang Kritik Pemindahan IKN: Ada Anies Baswedan, Faisal Basri, hingga Rizal Ramli