KKB Papua
Panglima KKB Ini Muncul Lagi Setelah 10 Kali Serang TNI, Prajurit Diminta Waspada dan Jangan Lengah
Panglima KKB Papua ini muncul lagi setelah 10 kali menyerang TNI. Para prajurit TNI Polri pun diingatkan untuk waspada dan tak boleh lengah sedetikpun
POS-KUPANG.COM - Panglima KKB Papua ini tiba-tiba muncul lagi setelah lama menghilang. Prajurit TNI yang kini bertugas di Papua diingatkan untuk tidak terkecoh.
Panglima yang diketahui bernama Lamek Alipky Taplo atau lebih dikenal dengan nama Lamek Taplo itu menghilang sejak kasus serangan mendadak di Maybrat beberapa waktu lalu.
Seturut daftar kejahatan KKB yang dilisting TNI, Lamek Toplo merupakan salah satu panglima paling kejam di Papua.
Lamek Taplo adalah pimpinan kelompok teroris di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Sosok dengan jenggol tebal ini dikenal sangat kejam karena tak segan-segan menyakiti bahkan membunuh warga tak berdosa.
Pria brewok itu adalah otak penyerangan warga sipil dan aparat keamanan di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang.
Sosok misterius itu bernama Lamek Alipky Taplo atau dikenal Lamek Taplo.
Nama ini sering disebut dalam media nasional kurun waktu dua tahun terakhir.
Baca juga: TNI-Polri Ajak Tokoh Adat Tangkap Anggota KKB Papua Penembak Serda Miskel Rumbiak
Tampang aslinya jadi misteri. Tak pernah ada publikasi wajah aslinya dalam pemberitaan.
Hanya, beberapa anggotanya pernah dirilis kepolisian atau TNI, pada setian kontak tembak atau penangkapan.
Bagi pihak yang resisten terhadap negara kesatuan republik Indonesia, Lamek Taplo disebut sebagai Panglima Komando Daerah Pertahanan Organisasi Papua Merdeka (OPM), komando operasi Ngalum Kupel.
Meski tak setenar pimpinan KKB Egianus Kogoya atau Goliath Tabuni, namun Lamek Taplo sudah banyak melancarkan teror dan penembakan.
Berdasarkan catatan hitam penegak hukum, Lamek Taplo pernah menembak tiga prajurit TNI di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang pada 20 Oktober 2020.

Lamek Cs juga pernah kontak senjata kontra TNI pada 13 September 2021. Satu prajurit tertembak kala itu.
KKB yang dikomandoi Lamek Taplo membakar kantor Distrik Kiwirok, puskesmas, pasar, sekolah dasar, rumah tenaga kesehatan, rumah guru, dan kantor Bank Papua di Distrik Kiwirok, Senin 13 September 2021 pukul 09.30 WIT.
Seorang anggota TNI AD, yakni Prajurit Dua Ansar, terluka saat terlibat kontak tembak dengan kelompok tersebut.
Anggota KKB Lamek Taplo juga menyerang tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kiwirok.
Seorang perawat bernama Gabriella Meilani (22) gugur dalam insiden ini, sementara empat rekannya mengalami luka berat dalam peristiwa tersebut.
Baca juga: KKB Papua Tak Menyerah, KKB Pimpinan Lamek Taplo Serang TNI-Polri, 1 Brimob Terkena Luka Tembak
Total sebanyak 83 warga setempat mengungsi ke hutan dan Oksibil, Ibu kota Pegunungan Bintang.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menbgklaim Lamek Taplo menyerang Polsek Warasmol pada 28 Mei 2021.
Akibatnya, Kepala Kapolsubsektor Oksamol, Briptu Mario Sanoy gugur. Tiga pucuk senjata api yang ada di lokasi dirampas.
Lalu, insiden bakutembak juga pecah di Distrik Kiwirok 26 September 2021 dini hari. Satu anggota Satuan Tugas Nemangkawi bernama Bharada Muhammad Kurniadi, gugur dalam insiden ini.
Lamek Taplo terus menebar aksi teror di Pegunungan Bintang sejak tahun 2020. Dari data Polri dan TNI, Lamek terlibat dalam 10 kasus penyerangan terhadap aparat dan warga sipil dalam 18 bulan terakhir.
Serangan kelompok Lamek mengakibatkan seorang warga dan tiga aparat keamanan meninggal, sedangkan sembilan warga dan sembilan aparat keamanan terluka.
Kelompok Lamek juga menembak pesawat TNI AU jenis CASA CN-2909 pada 22 Maret 2020 sebelum mendarat di Bandara Oksibil.
Kemudian mereka membakar satu truk dan dua ekskavator milik PT Wijaya Karya di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Rabu 8 September 2021.
Lamek Taplo serta anggotanya membakar bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Oksibil, Distrik Serambakom pada 5 Desember 2021.
Baca juga: KKB Papua Sebut Operasi Damai Cartenz Taktik Busuk TNI & Polri, Siaga 1 Siap Berperang
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan, pihaknya menemukan jerigen ukuran 5 liter yang berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite, digunakan KKB melancarkan aksinya.
Menurutnya, diduga gedung sekolah itu sengaja dibakar untuk memancing kedatangan aparat keamanan.
Penghujung tahun 2021, Lamek Taplo Cs menyerang secara memabibuta Pos TNI AD di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo.
Seorang prajurit bernama Serda Putra Rahaldi gugur dalam insiden itu.
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono menyebut, Lamek Taplo memiliki anggota sebanyak 50 orang.
Dari 50 orang tersebut, 20 orang diantaranya memakai senjata api organik maupun rakitan.
"Laporan ada 20 senjata yang dipehang oleh mereka (KKB), sementara lainnya menggunakan senjata tajam berupa parang dan panah," kata Ignatius belum lama ini di Jayapura.
"Untuk senjata berat seperti minimi, arsenal tidak dimiliki oleh mereka, yang ada hanya SS1 dan M16. Sisanya pistol dan senjata rakitan."
Terbaru, Bharatu Bachtiar, anggota polisi yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi terluka dalam kontak tembak kontra KKB yang dikomandoi Lamek Taplo di Distrik Kiwirok, Senin 17 Januari 2022 pagi.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menuturkan, awalnya piket siaga melaksanakan pemantauan di seputaran Pos Belukar Kiwirok.
Lokasi kejadian saat itu sedang diselimuti kabut sangat tebal.
"Tiba-tiba sekiranya pukul 06.50 WIT dari arah sebelah kiri pos terjadi tembakan ke arah Pos Belukar yang menyerempet punggung dari Bharatu Bachtiar," ujar Kamal, menjelaskan kronologisnya dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com.
Baca juga: KKB Papua Tembak 4 Anggota TNI, KNPB Salahkan Pemerintah, Malah Singgung Politik

Lalu personil Satgas Tindak Nemangkawi yang berada di Pos Belukar membalas tembakan ke arah tembakan dan terjadi kontak tembak, sekira pukul 06.52 WIT.
Sementara, Bharatu Bachtiar telah dievakuasi ke RS Bhayangka Jayapura untuk mendapat perawatan intensif.
Dengan munculnya Lamek Taplo itu, maka prajurit TNI pun diingatkan untuk lebih waspada. Para prajurit jangan sampai terkecoh oleh pergerakan lawan.
Ini merupakan harapan publik atas keberadaan para prajurit TNI Polri yang kini bertugas di Papua.
KKB Nyatakan Papua Siaga 1, Siap Perang Lawan TNI
Pernyataan siap berperang kembali disampaikan KKB Papua untuk melawan Pemerintah Indonesia.
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom bahkan menyatakan saat ini KKB Papua telah berada dalam kondisi siaga 1.
Sebby Sambom menyebut semua anggota KKB Papua telah siap berperang melawan TNI-Polri.
“Karena ini adalah perang pembebasan nasional bangsa Papua yang akan dilaksanakan di seluruh tanah Papua,” kata Sebby Sambom melalui video yang ia bagikan di media sosial Facebook.
Baca juga: KKB Papua Sebut Operasi Damai Cartenz Taktik Busuk TNI & Polri, Siaga 1 Siap Berperang
Dalam video yang dibagikan Sebby Sambom, terlihat beberapa anggota KKB Papua tengah melakukan upaya penyerangan.
Masing-masing anggota KKB Papua itu dibekali senjata api laras panjang.
Sebby Sambom pun menegaskan klaim KKB Papua yang mengaku telah menembak mati 5 prajurit TNI-Polri pada Senin 17 Januari 2022.
Selain itu, Sebby Sambom juga membenarkan KKB Papua telah melakukan aksi pembakaran terhadap gedung sekolah di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang.
Rupanya aksi pembakaran itu dilakukan tak hanya untuk merusak fasilitas umum saja.
Tetapi juga sebagai pesan teror dan ancaman terhadap warga sipil.
KKB Papua memaksa warga sipil untuk ikut serta melawan Pemerintah Indonesia.
Mereka membakar sekolah agar warga tak lagi menjalankan program-program pemerintah, termasuk di bidang pendidikan.
“Alasannya sudah jelas yaitu sekarang bangsa Papua tinggalkan semua program pemerintah kolonial Republik Indonesia dan fokus hanya berjuang untuk Papua merdeka penuh,” pungkas Sebby Sambom.
Baca juga: IRONIS Jelas-Jelas Sudah Ditetapkan Jadi Teroris, Tapi TNI Masih Piara KKB Papua, Ada Apa? Simak Ini
Sebby Sambom juga mengatakan bahwa saat ini anggotanya siap melawan TNI-Polri.
Termasuk prajurit dari Pasukan Setan yang merupakan pasukan elit TNI.
Kali ini, OPM menantang TNI-Polri untuk berperan di tiga wilayah di Papua.
Adapun wilayah-wilayah itu adalah Kabupaten Intan Jaya, Puncak Papua, dan Nduga.
“TNI-Polri, pasukan setan, harimau, buaya, lawan kami,” kata Sebby Sambom melalui video yang disebarkan di media sosial.
Selain itu, OPM juga mengancam bakal membakar sejumlah kota di Papua.
Sebby Sambom mengatakan, langkah itu sebagai penolakan pembangunan pemerintah Indonesia di Papua.
“Kami percaya kota-kota akan dibakar, bangunan apa saja akan dibakar, itu perintah,” katanya.
“Kami tidak butuh pembangunan Indonesia, kami akan bangun negeri kami dengan uang sendiri dengan merdeka,” katanya.
Baca juga: KKB Papua Makin Brutal, Kapolda Papua Minta Anggotanya Jangan Serang Duluan KKB

Usir Pendatang dari Papua
Peringatan keras disampaikan OPM kepada para pendatang di Papua.
OPM ternyata sudah menetapkan wilayah perang yang tidak boleh ditinggali masyarakat pendatang.
Hal itu disampaikan juru bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom.
Dalam video yang beredar di media sosial, Sebby Sambom terang-terangan mengusir para pendatang di Papua.
Ia menyebut tiga daerah di Papua sebagai wilayah perang rawan konflik.
“Kami mengumumkan peringatan keras kepada semua orang Indonesia warga imigran yang cari makan di tanah Papua, kami peringatkan anda segera tinggalkan wilayah konflik perang,” kata Sebby Sambom.
“Yaitu Intan Jaya, Puncak Papua, dan Nduga,” tambahnya.
Sebby Sambom juga menegaskan, pihak OPM tak akan bertanggungjawab dengan jatuhnya korban jiwa di wilayah tersebut.
Ia beralasan, pihak OPM sudah memberi peringatan yang harusnya dipatuhi warga pendatang.
“Kami tidak akan bertanggungjawab kalau anda mati di sana,” katanya.
“Jangan alasan bilang itu tukang bangunan atau tukang ojek. Tidak ada alasan, kami sudah umumkan itu wilayah perang,” tambahnya.
Seperti diketahui, OPM makin gencar melakukan aksi teror di awal tahun 2022.
Baca juga: Strategi Penanganan KKB Papua Ala Operasi Damai Cartenz, Kapolda Papua Mathius Fakhiri: Bertahan
Setelah menyatakan perang dan mengibarkan bendera bintang kejora, OPM tercatat dua kali menyerang TNI-Polri di bulan Januari ini.
Kontak tembak pertama dengan OPM terjadi di Kabupaten Maybrat.
Akiban insiden itu, satu anggota TNI bernama Serda Miskel Rumbiak gugur.
Tak berlangsung lama setelah itu, kontak tembak dengan OPM kembali terjadi.
Kelompok yang ditetakan sebagai teroris itu menyerang pasukan Brimob.
Penyerangan itu menyebabkan Bharada Resi Nugroho mengalami luka tembak di dada kiri. (*)
Artikel ini telah tayang dengan judul: Ancaman OPM Tidak Main-main, Pasukan Elit TNI Ditantang Perang di 3 Wilayah Rawan
Artikel ini telah tayang dengan judul: Bos KKB Papua Paling Kejam Muncul Lagi, Punya Catatan Kriminal Mengerikan, 10 Kali Serang TNI-Polri