KKB Papua
TNI-Polri Ajak Tokoh Adat Tangkap Anggota KKB Papua Penembak Serda Miskel Rumbiak
Pendekatan ini mulai dilakukan TNI-Polri untuk menangkap anggota KKB Papua pelaku penembakan Serda Miskel Rumbiak, yang juga putra Papua.
TNI-Polri Ajak Tokoh Adat Tangkap Anggota KKB Papua Penembak Serda Miskel Rumbiak
POS-KUPANG.COM - TNI-Polri mulai mengubah pola pendekatan untuk menghentikan gerakan separatis yang disebut-sebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata Papua atau KKB Papua.
Kalau selama ini TNI-Polri cenderung menggunakan pendekatan militer dengan mencari dan terlibat baku tembak dengan anggota KKB Papua, maka kini TNI-Polri mulai dengan pendekatan adat.
Pendekatan ini mulai dilakukan TNI-Polri untuk menangkap anggota KKB Papua pelaku penembakan Serda Miskel Rumbiak, yang juga putra Papua.
Alhasil, anggota KKB Papua penembak Serda Miskel Rumbiak kini semakin terjepit.
Hal ini lantaran TNI-Polri melibatkan tokoh adat dan masyarakat setempat dalam memburu si pelaku.
Menurut Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi, Sabtu 22 Januari 2022, aparat sudah mengimbau para tokoh adat dan masyarakat untuk ikut mencari anggota KKB Papua pelaku penembakan tersebut.
Kapolres Sorong Selatan bersama Dandim 1809/Maybrat sudah membantu evakuasi korban dan olah TKP serta melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Baca juga: KKB Papua Tembak 4 Anggota TNI, KNPB Salahkan Pemerintah, Malah Singgung Politik
Polres Sorong Selatan akan mem-back up TNI untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku agar dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.
"Kami dari Polda Papua Barat juga mengimbau para tokoh adat, agama, dan masyarakat yang ada di Kabupaten Maybrat mari bersama-sama membantu kami TNI-Polri untuk mendapat pelakunya agar bisa bertanggung jawab secara hukum.
Karena apa yang sudah dilakukannya sudah membuat korban jiwa," ujar Adam Erwindi, melansir dari Kompas.com
Kejadian ini, kata dia, sudah kali kedua.
"Bantu kami TNI-Polri untuk melakukan tindak hukum di Maybrat dan jangan percaya terhadap berita hoaks yang tidak benar tentang kehadiran kami di sana (Maybrat).
Kami hanya mencari pelaku (untuk) pertanggungjawaban secara hukum," ucap dia.
Erwin berharap, kepada tokoh adat dan masyarakat bila menemukan para pelaku bisa melaporkan ke call center Polri di nomor 110 atau pun aparat terdekat, sehingga situasi di Kabupaten Maybrat bisa kondusif lagi.