KKB Papua
Panglima KKB Ini Muncul Lagi Setelah 10 Kali Serang TNI, Prajurit Diminta Waspada dan Jangan Lengah
Panglima KKB Papua ini muncul lagi setelah 10 kali menyerang TNI. Para prajurit TNI Polri pun diingatkan untuk waspada dan tak boleh lengah sedetikpun
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom bahkan menyatakan saat ini KKB Papua telah berada dalam kondisi siaga 1.
Sebby Sambom menyebut semua anggota KKB Papua telah siap berperang melawan TNI-Polri.
“Karena ini adalah perang pembebasan nasional bangsa Papua yang akan dilaksanakan di seluruh tanah Papua,” kata Sebby Sambom melalui video yang ia bagikan di media sosial Facebook.
Baca juga: KKB Papua Sebut Operasi Damai Cartenz Taktik Busuk TNI & Polri, Siaga 1 Siap Berperang
Dalam video yang dibagikan Sebby Sambom, terlihat beberapa anggota KKB Papua tengah melakukan upaya penyerangan.
Masing-masing anggota KKB Papua itu dibekali senjata api laras panjang.
Sebby Sambom pun menegaskan klaim KKB Papua yang mengaku telah menembak mati 5 prajurit TNI-Polri pada Senin 17 Januari 2022.
Selain itu, Sebby Sambom juga membenarkan KKB Papua telah melakukan aksi pembakaran terhadap gedung sekolah di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang.
Rupanya aksi pembakaran itu dilakukan tak hanya untuk merusak fasilitas umum saja.
Tetapi juga sebagai pesan teror dan ancaman terhadap warga sipil.
KKB Papua memaksa warga sipil untuk ikut serta melawan Pemerintah Indonesia.
Mereka membakar sekolah agar warga tak lagi menjalankan program-program pemerintah, termasuk di bidang pendidikan.
“Alasannya sudah jelas yaitu sekarang bangsa Papua tinggalkan semua program pemerintah kolonial Republik Indonesia dan fokus hanya berjuang untuk Papua merdeka penuh,” pungkas Sebby Sambom.
Baca juga: IRONIS Jelas-Jelas Sudah Ditetapkan Jadi Teroris, Tapi TNI Masih Piara KKB Papua, Ada Apa? Simak Ini
Sebby Sambom juga mengatakan bahwa saat ini anggotanya siap melawan TNI-Polri.
Termasuk prajurit dari Pasukan Setan yang merupakan pasukan elit TNI.
Kali ini, OPM menantang TNI-Polri untuk berperan di tiga wilayah di Papua.
Adapun wilayah-wilayah itu adalah Kabupaten Intan Jaya, Puncak Papua, dan Nduga.
“TNI-Polri, pasukan setan, harimau, buaya, lawan kami,” kata Sebby Sambom melalui video yang disebarkan di media sosial.
Selain itu, OPM juga mengancam bakal membakar sejumlah kota di Papua.
Sebby Sambom mengatakan, langkah itu sebagai penolakan pembangunan pemerintah Indonesia di Papua.
“Kami percaya kota-kota akan dibakar, bangunan apa saja akan dibakar, itu perintah,” katanya.
“Kami tidak butuh pembangunan Indonesia, kami akan bangun negeri kami dengan uang sendiri dengan merdeka,” katanya.
Baca juga: KKB Papua Makin Brutal, Kapolda Papua Minta Anggotanya Jangan Serang Duluan KKB

Usir Pendatang dari Papua
Peringatan keras disampaikan OPM kepada para pendatang di Papua.
OPM ternyata sudah menetapkan wilayah perang yang tidak boleh ditinggali masyarakat pendatang.
Hal itu disampaikan juru bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom.
Dalam video yang beredar di media sosial, Sebby Sambom terang-terangan mengusir para pendatang di Papua.
Ia menyebut tiga daerah di Papua sebagai wilayah perang rawan konflik.
“Kami mengumumkan peringatan keras kepada semua orang Indonesia warga imigran yang cari makan di tanah Papua, kami peringatkan anda segera tinggalkan wilayah konflik perang,” kata Sebby Sambom.
“Yaitu Intan Jaya, Puncak Papua, dan Nduga,” tambahnya.
Sebby Sambom juga menegaskan, pihak OPM tak akan bertanggungjawab dengan jatuhnya korban jiwa di wilayah tersebut.
Ia beralasan, pihak OPM sudah memberi peringatan yang harusnya dipatuhi warga pendatang.
“Kami tidak akan bertanggungjawab kalau anda mati di sana,” katanya.
“Jangan alasan bilang itu tukang bangunan atau tukang ojek. Tidak ada alasan, kami sudah umumkan itu wilayah perang,” tambahnya.
Seperti diketahui, OPM makin gencar melakukan aksi teror di awal tahun 2022.
Baca juga: Strategi Penanganan KKB Papua Ala Operasi Damai Cartenz, Kapolda Papua Mathius Fakhiri: Bertahan
Setelah menyatakan perang dan mengibarkan bendera bintang kejora, OPM tercatat dua kali menyerang TNI-Polri di bulan Januari ini.
Kontak tembak pertama dengan OPM terjadi di Kabupaten Maybrat.
Akiban insiden itu, satu anggota TNI bernama Serda Miskel Rumbiak gugur.
Tak berlangsung lama setelah itu, kontak tembak dengan OPM kembali terjadi.
Kelompok yang ditetakan sebagai teroris itu menyerang pasukan Brimob.
Penyerangan itu menyebabkan Bharada Resi Nugroho mengalami luka tembak di dada kiri. (*)
Artikel ini telah tayang dengan judul: Ancaman OPM Tidak Main-main, Pasukan Elit TNI Ditantang Perang di 3 Wilayah Rawan
Artikel ini telah tayang dengan judul: Bos KKB Papua Paling Kejam Muncul Lagi, Punya Catatan Kriminal Mengerikan, 10 Kali Serang TNI-Polri