Didukung UNICEF, NTT akan Gelar Bulan Imunisasi Campak Rubella pada Maret Mendatang
Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinak Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipilakan mengadakan imunisasi campak rubella pada Maret.
Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Gerardus Manyela
Laporan Wartawan POS KUPANG.COM, Gerardus Manyela
POS KUPANG.COM, KUPANG - Dalam upaya mewujudkan komitmen nasional pencapaian Eliminasi Campak dan Rubella (BICR) maka Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Kesehatan didukung UNICEF akan mengadakan Bulan Imunisasi Campak & Rubella 2022, pada Maret mendatang.
Untuk menyukseskan kegiatan itu, Dinkes Provinsi NTT mengadakan rapat review dan evaluasi program imunisasi rutin, vaksinasi covid-19 dan persiapan bulan imunisasi campak rubella di NTT di Sansando Hotel Internasional, Rabu (27/1/2022).
Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, dr. Messerasi Ataupah saat membuka kegiatan itu, menekankan pentingnya koordinasi, saling mengingatkan agar program imunisasi campak rubella yang akan dilakukan serentak di NTT pada Maret mendatang berjalan lancar. Dokter Messe juga mengingatkan pentingnya pengawasan, karena kontrol itu perlu agar apa yang telah diprogramkan dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Ditemui usai kegiatan, dr. Messe mengatakan imunisasi campak dan rubella harus dilaksanakan untuk memberikan perlindungan kepada anak. Ini menyangkut hak hidup anak, jadi tidak ada alasan negara (pemerintah) tidak melaksanakannya. Urusan hak hidup ini, katanya, harus 100 persen, jika tidak berarti hak anak tidak terpenuhi.
Baca juga: Dinas Kesehatan NTT Kembali Distribusi Vaksin Corona ke 5 Kabupaten di Flores dan Sumba
Dokter Messe berharap agar orang tua secara sadar membawa anaknya ke posyandu atau pusat pelayanan imunisasi campak dan rubella pada Maret mendatang. "Kita berharap kesadaran orang tua mengantar atau mengizinkan anaknya diimunisasi. Ini menyangkut hak hidup anak," kata dr. Messe.
Soal persiapan, katanya, sudah 100 persen, termasuk rapat koordinasi dan pelatihan, tinggal eksekusi. Untuk imunisasi rutin tahun 2021,katanya, masih rendah karena covid-19, banyak puskesmas yang tutup dan fokus pada vaksinasi covid.
Vaksin rubella akan diberikan kepada anak usia mulai 9 bulan hingga kurang dari 12 tahun. Untuk memaksimalkan program itu, kata dr. Messe, pihaknya menggandeng lintas sektor seperti Dinas Pendidikan, Kanwil Kemenag, TNI-Polri, termasuk organisasi profesi PWI dan lainnya untuk mendapatkan hasil yang optimal.
"Dinas Kesehatan Provinsi NTT juga telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) untuk menggiatkan program BICR bulam Maret ", kata dr. Messe.
Baca juga: Begini Penjelasan Kepala Dinas Kesehatan NTT Terkait Endemis Malaria di Sumba
Kepala Perwakilan UNICEF Wilayah NTT dan NTB, Yudhistira Yewangoe yang ditemui usai pembukaan kegiatan, mengatakan keterlibatan UNICEF dalam imunisasi campak rubella merupakan yang kedua. Yang pertama tahun 2018-2019.
Unicef, kata Yewangoe, memberikan dukungan teknis terkait pelaksanaan kampanye, planing dan manajemen vaksin dan pelatihan vaksinator. Teknik menyuntik setiap vaksin berbeda sehingga butuh ketrampilan khusus melalui pelatihan.
Secara nasional, kata Yewangoe, Unicef dukung untuk publikasi dan advokasi publik. Hal ini untuk mengantisipasi penolakan di masyarakat. Untuk itu diimbangkan materi komunikasi agar penolakan itu tidak terjadi. Dan itu, tentu isinya harus tepat.
Dukung pemprov untuk penguatan ini rutin, termasuk vaksinasi covid-19. Dukungan mirip dalam hal pengelolaan teknis, manajemen vaksin dan advokasi langsung ke masyarakat agar sadar dan dengan sendirinya meminta vaksinasi.
Unicef juga kerja sama dengan dinkes untuk evaluasi program tahun 2021. Hasilnya ada penurunan kasus. Persepsi yang salah oleh masyarakat perlu diatasi dan didorong agar sadar akan pentingnya vaksinasi. Unicef memastikan manajemen vaksin sesuai standar WHO dan semua berjalan lancar.(*)
