Berita Pemprov NTT

Begini Penjelasan Kepala Dinas Kesehatan NTT Terkait Endemis Malaria di Sumba 

telah mencapai hasil yg positif ditandai dengan menurunnya angka malaria di Kabupaten Sumba Timur.

Editor: Rosalina Woso
Dok. Humas Setda NTT
Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, dr. Meserasi Ataupah 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG-- Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, dr. Meserasi Ataupah mengatakan kabupaten Sumba Timur mulai menunjukkan penurunan endemisitas malaria dari tinggi ke sedang dalam tahun ini.

"Kabupaten Sumba Tengah telah berhasil keluar dari endemis tinggi malaria ke endemis rendah malaria, sedangkan Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya masih stagnan di endemis tinggi," katanya, Jumat 26 November 2021 di Kabupaten Sumba Timur.

Sementara itu, Bupati Sumba Timur Drs. Kristofel Praing M.Si, menyampaikan   penyakit malaria di Pulau Sumba sebesar 92%.

Kabupaten ini merupakan kabupatan dengan kasus malaria tertinggi ketiga di Pulau Sumba setelah Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Barat yakni sebesar 11% ( 458 kasus ).

Baca juga: Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat : Kepala Daerah Serius Tangani Malaria di Sumba

Sejak awal penyusunan rencana aksi daerah dalam rangka percepatan eliminasi malaria pada tahun 2018 yang dilaksanakan di Kabupaten Sumba Barat Daya, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur telah melaksanakan berbagai intervensi dalam rangka menekan jumlah kasus malaria.

"Baik dari segi penguatan sumber daya manusia, penyediaan logistik, manajemen kasus, pengendanlian  vektor, termasuk pembagian kelambu masal maupun promosi kesehatan," ujarnya.

Berbagai upaya tersebut, kata dia, telah mencapai hasil yg positif ditandai dengan menurunnya angka malaria di Kabupaten Sumba Timur.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam arahannya meminta Kepala Daerah se-daratan pulau Sumba agar lebih serius dan bisa bekerja keras dalam menangani penyakit malaria di pulau tersebut.

Baca juga: Kapolda NTT Apresiasi Percepatan Vaksin Presisi di Sumba Timur

Gubernur Viktor menyampaikan hal itu ketika membuka acara pertemuan Monitoring dan Evaluasi III Konsorsium Malaria se-daratan Sumba pada hari Jumat 26 November 2021 bertempat di aula Padadita Beach Hotel, Kota Waingapu Kabupaten Sumba Timur.

Dia menegaskan, mesti ada solusi dalam penanganan kasus malaria di Pulau Sumba sehingga tidak terus menerus mengalami peningkatan kasus.

“Desain programnya, bentuk koordinatornya, serta rumuskan anggarannya dan buat pelatihan khusus untuk tenaga kesehatannya sehingga kasus ini mendapatkan penanganan serius sampai selesai dan benar-benar tidak ada lagi Malaria di pulau Sumba,“ jelasnya.

Sementara itu, dr. Desriani Ginting saat memberikan gambaran persoalan pengendalian kasus malaria yang ada di Sumba menyebut adapun kendala yang dihadapi pihaknya.

Baca juga: Sumba Timur Nominasi Tiga Besar Daerah Paling Inovatif Berdasarkan Indeks Inovasi Daerah 2021 

Kendala tersebut yaitu kurangnya SDM yang berkompeten, sarana prasrana yang kurang memadai, dan kesadaran masyarakat terkait bahaya malaria yang masih sangat kurang dikarenakan tidak adanya promosi kesehatan dan dukungan anggaran yang sangat terbatas.

Sebagai petugas lapangan yang menangani langsung kasus ini, Desriani mengharapkan adanya keseriusan dari para kepala daerah di Pulau Sumba dengan melakukan hal-hal yang telah ditegaskan oleh Gubenur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. (*)

Berita Pemprov NTT Terkini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved