Berita Pemprov NTT

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat Usulkan Pemerintah Pusat Ganti BumDes di NTT

Gubernur Viktor memberikan apresiasi terhadap upaya-upaya konkret yang dilakukan Kopdit Pintu Air untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK HUMAS NTT
Foto bersama Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (tengah) dengan pengurus Kopdit Pintu Air, Selasa 18 Januari 2022.  

Laporan Kontributor POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menilai hampir semua Badan Usaha Desa (BumDes) di NTT tidak berprestasi di luar dan maju di NTT. Untuk itu, Viktor mengaku telah mengusulkan agar BumDes di NTT diganti.

"Saya sudah mengusulkan ini ke Pemerintah Pusat. Untuk NTT, ganti itu BUMDes dengan Koperasi. Karena kita berhasil di NTT dengan koperasi. Atau cara lainnya,  koperasi memiliki saham terbesar di BUMDes sehingga bisa berkembang dengan baik," kata gubernur saat berdialog dengan Pengurus Kopdit Pintu Air, Selasa 18 Januari 2022.

Menurut Gubernur Viktor, sebenarnya di NTT tidak cocok untuk yang namanya BUMDes. Hampir tidak ada BUMDes yang punya prestasi gemilang  dan luar biasa maju di NTT.

Baca juga: BPK Ingatkan Pemprov  NTT Segera Susun Laporan Keuangan

Dalam pertemuan itu juga, pengurus Kopdit Pintu Air meminta kesediaan Gubernur untuk meresmikan SPBU Milik Kopdit tersebut di Nita, Kabupaten Sikka.

Gubernur Viktor memberikan apresiasi terhadap upaya-upaya konkret yang dilakukan Kopdit Pintu Air untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang riil.

"Terima kasih Kopdit Pintu Air. Gerakan-gerakan  sektor riil seperti ini sangat membantu pemerintah. Karena untuk dorong sektor swasta bergerak seperti ini di NTT sangat berat.  Yang paling dominan selama ini adalah pemerintah yang kerjakan semuanya. Seharusnya Pemerintah (cukup) berperan sebagai fasilitator yang mengatur dan mendorong dari belakang.  Pintu Air dan Kopdit lainnya yang telah lakukan ini,  sangat membantu pemerintah," jelasnya.

Baca juga: Pemprov NTT Dukung Program Konservasi Komodo oleh United Nations Development Programme

Politisi NasDem itu  meminta Kopdit Pintu Air untuk terlibat dalam pembudidayaan bayi lobster atau benur.

"Kita punya banyak benur ini di seluruh NTT. Harga satu benur bisa capai  5 ribu rupiah. Ini tentu sangat membantu perekonomian masyarakat," katanya.

Mantan anggota DPR RI ini juga mengaku, pemerintah akan mendatangkan orang-orang yang terampil untuk melatih anggota Kopdit Pintu Air dan Kopdit lainnya agar mampu lakukan budidaya benur. 

Baca juga: Mapolres Malaka Diresmikan, Kapolda NTT Titip Pesan Khusus 

Untuk pakan bayi lobster ini, kata Viktor, bisa dibudidayakan keong atau siput  yang umumnya dianggap sebagai hama di sawah.

Viktor menyebut, pemerintah sedang mengembangkan ini di Kabupaten Rote Ndao.

"Kita bisa jadi salah satu daerah penghasil lobster terbesar," tegasnya.

Sementara itu Ketua Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano mengemukakan Koperasi Pintu Air telah mengembangkan 10 usaha di sektor riil. Tawaran Gubernur untuk budidaya benur dan pakannya tentu menjadi peluang usaha sektor riil baru.

Baca juga: Alasan Petrus Bala Wukak Tolak Eksplor Budaya Lembata : Siapa yang Legitimasi Seremonial Adat 

"Kami berharap bapak Gubernur dapat menghadiri peresmian SPBU Pintu Air. Kami juga siap untuk memfasilitasi anggota kami untuk budidaya benur dan pakannya," jelas Yakobus Jano.

Menurut rencana, persemian SPBU Nita milik Kopdit Pintu Air tersebut akan dilakukan pada akhir Februari bersamaan dengan rencana kunjungan Kerja Gubernur ke Flores bagian Timur. (*)

Berita Pemprov NTT Terkini

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved