Gus Yahya Umumkan Daftar Pengurus PBNU, Termasuk Istri dan Putri Gus Dur
Gus Yahya menunjuk Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen).
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya akhirnya mengumumkan daftar lengkap pengurus PBNU periode 2022-2027.
Dalam pengumuman yang dilakukan di kantor PBNU di Kramat Raya, Jakarta, Gus Yahya menunjuk Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen).
"Sekjen Drs. Saifullah Yusuf," kata Gus Yahya saat mengumumkan daftar pengurus PBNU, Rabu 12 Januari 2022.
Saat pemilihan Ketum PBNU akhir tahun lalu Gus Ipul diketahui aktif menjadi tim kampanye bagi Gus Yahya. Ia bahkan ikut membantu pemenangan Gus Yahya sejak tahun 2020.
Baca juga: Resmi, Jokowi Gratiskan Vaksin Booster Mulai 12 Januari 2022 Besok
Wali Kota Pasuruan itu juga mendampingi Gus Yahya safari politik ke banyak pengurus PCNU dan PWNU se-Indonesia.
Saat menang dalam Muktamar sebagai Ketum PBNU, Gus Yahya sempat menyebut Gus Ipul dan salah satu timsesnya, Nusron Wahid sebagai pendekar muktamar.
"Bahkan, ada pendekar-pendekar yang selama ini merajai dunia persilatan dari Muktamar ke Muktamar, seperti Gus Saifullah Yusuf dan Gus Nusron Wahid. Mereka yang walaupun misal dalam keadaan sakit seperti apa pun, kalau tiba waktunya Muktamar, langsung sembuh," ucap Gus Yahya, di lokasi Muktamar PBNU, Lampung, 24 Desember 2021 lalu.
Baca juga: Presiden Jokowi Lantik Fientje Maritje Suebu, Perempuan Pertama Papua, Jadi Dubes RI
Kemudian di posisi Bendahara Umum Gus Yahya menunjuk Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Mardani H Maming. Kader PDI Perjuangan itu sebelumnya pernah menjadi Bupati Tanah Bumbu selama dua periode sejak tahun 2010-2018. "Bendahara Umum Mardani H Maming," ujar Gus Yahya.
Nama lain yang masuk dalam jajaran pengurus adalah Nusron Wahid. Mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor yang juga politikus Partai Golkar itu dipilih menjadi Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027.
Adapun mantan Ketum PBNU, KH Said Aqil Siroj masuk dalam jajaran Mustasyar. Dan adik Said Aqil, Muhammad Musthofa Aqil Siroj, ditempatkan sebagai Rais PBNU.
Baca juga: Randi Badjideh dan Istri Diperiksa Pakai Alat Deteksi Kebohongan
Yang menarik dalam kepengurusan PBNU periode 2022-2027 ini Gus Yahya juga memasukkan nama Alissa Qotrunnada Wahid. Putri sulung KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu masuk menjadi salah satu ketua. Selain Alissa, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun dipercaya menjadi pengurus PBNU perempuan lainnya dalam kepengurusan PBNU periode ini. Khofifah menjabat sebagai Ketua PBNU.
Ada juga beberapa tokoh perempuan yang masuk dalam struktur baru PBNU masa bakti 2022-2027. Di jajaran Mustasyar, ada nama Nafisah Sahal Mahfudz, Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, dan Mahfudloh Ali Ubaid. Lalu di jabatan A'wan, ada nama Nafisah Ali Masum; Badriyah Fayumi; serta Ida Fatimah Zaenal.
Gus Yahya mengklaim ini pertama kalinya sejak didirikan tahun 1926 Nahdlatul Ulama memiliki pengurus dari kalangan perempuan. "Sejak awal didirikan sebenarnya tidak ada pembatasan di PBNU. Sekarang tokoh perempuan dimasukkan karena memang ada kebutuhan yang mendesak," katanya.
Baca juga: Siswi Isap Rokok Minum Sopi di Ruang Kelas, Kadis Pendidikan NTT: Menciderai Nama Baik Sekolah
"Ada masalah-masalah (isu) besar terkait isu perempuan. Kita ajak tokoh perempuan yang paling tangguh dan kuat, seperti ibu Khofifah yang nanti akan kita andalkan juga Ibu Alissa," kata dia.
Gus Yahya menambahkan secara keorganisasian sejak awal tidak ada larangan masuknya perempuan dalam struktur pengurus NU. Ia menegaskan kepengurusan perempuan dalam tubuh NU hanya soal waktu.
"Sebelumnya tidak ada larangan juga pengurus perempuan dalam NU," kata mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.
Di tempat yang sama Alissa Wahid mengatakan masukkan nama perempuan dalam jajaran kepengurusan PBNU merupakan terobosan yang sangat penting.
Baca juga: Kepala SMKN 3 Kota Kupang Telusuri Siswi yang Isap Rokok Minum Sopi di Ruang Kelas
"Sejak awal NU kita sadari ruang perempuan sangat besar. Selama ini tokoh-tokoh perempuan NU tidak hanya mengurusi kiai tapi juga pondok putri juga pengajian dan kegiatan di ruang publik juga banyak diurusi Bu Nyai," ujar Alissa.
Sedangkan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menanggapi struktur kepengurusan PBNU di bawah kepemimpinan Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang terdapat beberapa tokoh merangkap jabatan politis. Di antaranya Gus Ipul yang merupakan Wali Kota Pasuruan hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa.
Akhyar menjelaskan, sebenarnya tak ada larangan pengurus PBNU tak boleh rangkap jabatan, kecuali Rais Aam dan Ketum. Menurutnya, pengurus yang merangkap jabatan akan bisa mendapatkan manfaat bagi PBNU.
Baca juga: Sebanyak 164 KK di Liliba Dapat Dana Seroja dari Pemerintah Pusat
"Yang dilarang rangkap jabatan sepegetahuan saya itu Rais Aam sama ketum di parpol atau di jabatan politik. Kalau selain Ketua dan Rais Aam itu masih diperbolehkan karena ada manfaat. Jadi kalau mereka-mereka merangkap itu masih ada manfaat yang kembali," kata Akhyar.
Hal itu berbeda dengan jabatan ketua dan Rais Aam, yang ditegaskan Akhyar tak boleh rangkap jabatan agar fokus dengan PBNU. "Beda kalau Rais Aam dan Ketua Umum bagaimana bisa bekerja. Jadi AD/ART yang hasil dari Muktamar Jombang dan Muktamar ini tidak ada masalah," jelas dia.
Lebih lanjut, Akhyar berharap PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya dapat semakin mendunia dan dapat menyentuh seluruh perwakilan daerah.
Baca juga: Polsek Sano Nggoang Awasi Pembangunan Jalan Rabat Beton di Desa Golo Kempo
"Periode ini kan NU itu harapannya bukan hanya di nusantara tapi ya mendunia jadi kita perlu banyak penggemukan di samping untuk perwakilan di daerah-daerah yang selama ini belum tercover. Sehingga dengan ini belum sempurna tapi lumayan lah," ucapnya.
Tak hanya itu, Akhyar juga mengungkapkan pekerjaan NU ke depan dapat terus fokus dalam bidang ekonomi.
"NU kan organisasi perkhidmatan jadi semua itu nawaitunya ya khidmatan dan khidmat itu ya, kerja keras tak mengenal lelah, menyelesaikan tugas-tugas yang telah diemban oleh mereka sebagai amanat. Terutama bidang ekonomi yang selama ini masih belum bisa kita laksanakan dengan baik," tutup Akhyar. (tribun network/git/dod)
Susunan Pengurus PBNU Masa Khidmat 2022-2027:
MUSTASYAR
KH. A. Mustofa Bisri
Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin
KH. Nurul Huda Djazuli
KH. Anwar Manshur
KH. Dimyati Rois
Habib Luthfi Bin Yahya
TGH. LM. Turmudzi Badaruddin
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA
Nyai Hj. Nafisah Sahal Mahfudz
Nyai Hj. Shinta Nuriyah A. Wahid
Nyai Hj. Machfudhoh Aly Ubaid
KH. Taufiqurrahman Subkhi
KH. Fuad Nurhasan
KH. Muhtadi Dimyathi
KH. Ulin Nuha Arwani
Habib Zein bin Umar bin Smith
KH. Muhammad Romli
AGH. Dr. Baharuddin HS, MA
KH. Jirjis Ali Maksum
KH. Bunyamin Muhammad
Syaikh H. Hasanoel Basri HG
KH. As'ad Said Ali
Prof. Dr. KH. Machasin, MA
Prof. Dr. KH. Artani Hasbi
AGH. Habib Abdurrahim Assegaf
KH. Muhammad Nuh Ad-Dawami
KH. Abdullah Ubab Maimoen
KH. Zaky Mubarok
KH. Mustafa Bakri Nasution
KH. Abdul Kadir Makarim
Dr. Muhammad A.S. Hikam, MA, APU
Drs. KH. Ahmad Chozin Chumaidi
KH. Muhammad Hatim Salman, LC
H. Herman Deru, SH, MM
SYURIYAH
Rais Aam: KH. Miftachul Akhyar
Wakil Rais Aam: KH. Anwar Iskandar
Wakil Rais Aam: KH. Afifuddin Muhajir
Rais: KH. Muhammad Mushtofa Aqiel Siroj
Rais: KH. Abun Bunyamin Ruhiyat
Rais: KH. Ali Akbar Marbun
Rais: Prof. Dr. KH. Zainal Abidin
Rais: KH. Idris Hamid
Rais: KH. Adib Rofiuddin Izza
Rais: KH. Abdullah Kafabihi Mahrus
Rais: KH. Ubaidillah Faqih
Rais: KH. Masdar Farid Mas'udi
Rais: KH. Aniq Muhammadun
Rais: KH. Azizi Hasbullah
Rais: Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA
Rais: Mudatsir Badaruddin
Rais: Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA
Rais: KH. A. Mu'adz Thohir
Rais: Dr. KH. Abdul Ghafur Maimoen, MA
Rais: KH. Bahauddin Nursalim
Rais: KH. Subhan Makmun
Rais: KH. Hambali Ilyas
Rais: KH. Imam Buchori Cholil
Rais: Prof. Dr. KH. Abd. A'la Basyir
Rais: KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc, MA, Ph.D
Rais: KH. Ahmad Hans Shodaqoh
Rais: KH. Moch. Chozien Adenan
Rais: KH. Abdul Wahid Zamas
Rais: KH. Abdul Wahab Abdul Gafur, LC
Katib Aam: KH. Ahmad Said Asrori
Katib: KH. Nurul Yaqin Ishaq
Katib: Dr. KH. M. Afifudin Dimyathi, Lc, MA
Katib: KH. Sholahudin Al Aiyub, M.Si
Katib: Dr. KH. Hilmy Muhammad, MA
Katib: KH. Faiz Syukron Makmun, Lc, MA
Katib: KH. Athoillah Sholahuddin Anwar
Katib: KH. Muhammad Abdurrahman Al Kautsar
Katib: Dr. KH. Abdul Moqsith Ghazali, MA
Katib: KH. Reza Ahmad Zahid
Katib: Habib Luthfi bin Ahmad Al-Attas
Katib: Dr. KH. Abdul Ghofar Rozin
Katib: KH. Maksum Faqih
Katib: Dr. KH. Nur Taufik Sanusi, MA
Katib: KH. M. Syarbani Haira
Katib: KH. Muhammad Aunullah A'la Habib, Lc
Katib: KH. Ahmad Muzani Al-Fadani
Katib: KH. Sarmidi Husna
Katib: H. Ikhsan Abdullah, SH, MH
Katib: KH. Muhyidin Thohir, M.Pd.
Katib: KH. Ahmad Tajul Mafakhir
Katib: Dr. HM. Asrorun Ni'am Sholeh, MA
A'WAN
Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf
Habib Ahmad Al Habsyi
Dr. KH. Zaidi Abdad
Dr. H. Endin AJ Soefihara, MMA
Dr. H. Imam Anshori Saleh, SH, MA
Hj. Nafisah Ali Maksum
Hj. Badriyah Fayumi
Hj. Ida Fatimah Zainal
H. Ahmad Sudrajat, Lc. MA
KHR. Chaidar Muhaimin
KH. Najib Hasan
Dr. Ali Masykur Musa, M.SI, M.Hum
Dr. Anis Naki
Dr. H. Agus Rofiudin
KH. Matin Syargowi
H. Hamid Usman, SE
Hj. Dr. Faizah Ali Sibromalisi
Prof. Dr. Muhammad Nasir
Dr. H. Mochsen Alydrus
KH. Masyhun Malik
KH. Mahfud Asirun
KH. Yazid Romli, Lc, MA
KH. Ahmad Ma'shum Abror, M.Pd.I
Dr. Dany Amrul Ichdan, SE, M.Sc
Dr. H. Juri Ardiantoro, M.Si
Ir. H. Irsan Noor
KH. Taj Yasin Maimun
KH. Muhammad Fadlan Asyari
Prof. Dr. Asasri Wami
H. Muhajirin Yanis
Masryah Amva
H. Misbahul Ulum, SE
Prof. Dr. Ali Nurdin
Dr. Rahmat Hidayat
Dr. Chaider S. Banualim, MA
KH. Abdul Muhaimin
H. Zainal Abidin Amir, MA
TANFIDZIYAH
Ketua Umum: KH. Yahya Cholil Staquf
Wakil Ketua Umum: KH. Zulfa Mustofa
Wakil Ketua Umum: KH. Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid
Wakil Ketua Umum: Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag
Wakil Ketua Umum: H. Nusron Wahid, SE
Ketua: Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, M.Ag
Ketua: KH. Hasib Wahab Chasbullah
Ketua: Ny. Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, MA
Ketua: H. Amin Said Husni, MA
Ketua: H. Aizuddin Abdurrahman, SH
Ketua: KH. Abdul Hakim Mahfudz
Ketua: H. Umarsyah, S.IP
Ketua: H. Ishfah Abidal Aziz, SHI, MH
Ketua: Dr. H. Miftah Faqih
Ketua: Ny. H. Alissa Qotrunnada Wahid, S.Psi
Ketua: Drs. H. Amiruddin Nahrawi, M.Pd.
Ketua: Drs. H. Ulyas Taha, M.Pd
Ketua: H. Sarbin Sehe, S.Ag, M.Pd.L.
Ketua: Prof. Dr. H. Agus Zainal Ariffin
Ketua: Drs. H. Abdullah Latopada, MA
Ketua: Dr. KH. Ahmad Fahrurrozi
Ketua: Drs. H. Muhammad Tambrin M.M.Pd
Ketua: Mohamad Syafi Alielha
Ketua: H. Anf Rahmansyah Marbun, SE, MM
Ketua: Padang Wicaksono, SE, M.Sc, Ph.D
Ketua: Ir. Fahrizal Yusuf Affandi, M.Sc, Ph.D
Ketua: H. Nasyirul Falah Amru, SE, MAP
Ketua: H. Choirul Sholeh Rasyid, SE
Ketua: Dr. H. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si
Ketua: H. Mohammad Jusuf Hamka
Ketua: Dr. H. Eman Suryaman, SE, MM
Ketua: H. Robikin Emhas
Sekretaris Jenderal: Drs. H. Saifullah Yusuf
Wakil Sekretaris Jenderal: KH. Abdussalam Sohib
Wakil Sekretaris Jenderal: Prof. Dr. Ahmad Muzakki, M.Ag, SEA
Wakil Sekretaris Jenderal: H. S. Suleman Tanjung, M.Pd
Wakil Sekretaris Jenderal: Dr. H. Muhammad Aqil Irham, M.Si
Wakil Sekretaris Jenderal: Drs. H. Imron Rosyadi Hamid, SE, M.Si
Wakil Sekretaris Jenderal: Faisal Saimima, SE
Wakil Sekretaris Jenderal: Mas'ud Saleh
Wakil Sekretaris Jenderal: Al Rahmayanti, S.Sos, M.Ag
Wakil Sekretaris Jenderal: H.M.Silahuddin, MH
Wakil Sekretaris Jenderal: H. Rahmat Hidayat Pulungan, M.Si
Wakil Sekretaris Jenderal: Habib Abdul Qodir Bin Agil SH, MA, LLM
Wakil Sekretaris Jenderal: Dr. Najib Azca
Wakil Sekretaris Jenderal: H. Syarif Munawi, SE, MM
Wakil Sekretaris Jenderal: Isfandiari Mahbub Djunaidi
Wakil Sekretaris Jenderal: H. Taufiq Madjid, S.Sos, M.Si
Wakil Sekretaris Jenderal: Dr. H. Muhammad Faesal, MH, M.Pd
Wakil Sekretaris Jenderal: H. Andi Sahibuddin, M.Pd
Wakil Sekretaris Jenderal: Drs. Lukman Khakim, M.Si
Wakil Sekretaris Jenderal: H. Nur Hidayat, MA
Wakil Sekretaris Jenderal: H. Lukman Umafagur, S.Hut, M.Si
Bendahara Umum: H. Mardani H. Maming
Bendahara: H. Dipo Nusantara Pua Upa, SH, MH, M.Kn
Bendahara: H. Sumantri Suwamo, SE
Bendahara: H. Gudfan Arif
Bendahara: Nuruzzaman, S.Ag, M.Si
Bendahara: Hidayat Firmansyah
Bendahara: Nashruddin Ali
Bendahara: H. Ahmad Nadzir
Bendahara: H. Burhanudin Mochsen
Bendahara: Dr. H. Ashari Tambunan
Bendahara: Dr. Faisal Ali Hasyim, SE, M.Si, CA, CSEP
Bendahara: H. Aswandi Rahman
Bendahara: H. Fesal Musaad, S.Pd