Berita Manggarai

Buku Bunga Rampai Mengenang Pater Servulus Isaak Resmi Diluncurkan

Buku Bunga Rampai Mengenang Tokoh Pater Servulus Isaak, SVD, Penerbit Unika St Paulus Ruteng 2021 diluncurkan

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
SERAH - Sekjen Perennial Institute, Dr Marianus M Tapung, sedang menyerahkan uang hasil penjualan buku kepada Relawan KKI, Markus Makur 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Buku Bunga Rampai Mengenang Tokoh Pater Servulus Isaak, SVD, 'Discernment Gagasan, Nilai, dan Sikap Hidup' dengan Penerbit Unika St Paulus Ruteng 2021, ini resmi diluncurkan.

Acara peluncuran/launching buku ini berlangsung di Coffee for Rest, Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Sabtu 8 Januari 2022 kemarin. 

Sebagai Opening Speech dalam kegiatan ini yakni Sekjen Perennial Institute, Dr Marianus M Tapung, S.Fil.,M.Pd.

Dalam kesempatan itu, Marianus mengungkapkan alasan terkait diciptakan buku Bunga Rampai mengenang Pater Servulus Isaak, SVD. Kata dia, itu lahir dari inspirasi dan pengalaman saat ada bersama Pater Servulus.

Dikatakan Dr Marianus, sejak Pater Servulus menjadi dosen dan pemimpin di Semenari Tinggi Leda Lero dan juga saat menjadi pemimpin dan rekan dosen di Unika St Paulus Ruteng, Pater Servulus mengembankan tugas sebagai misionaris Societas Verbi Divini (SVD), telah menunjukan bakti diri untuk kepentingan banyak orang dan terutama misi untuk mengembangkan tri tugas gereja dalam membesarkan kerajaan Allah di dunia, yakni pelayanan (diakonia), persekutuan (koinonia) dan marturia (kesaksian).

Baca juga: Pater Servulus Isaak SVD Tutup Usia, Ini Kesaksian Konfrater SVD Ruteng, Pater Wilfrid Babun SVD

Sebagaimana Yesus sang guru sejati, Pater Servulus juga telah menjalankan pelayanannya dari satu tempat ke tempat lain, menyembuhkan orang sakit (seperti sakit pendarahan, sakit demam), memberikan makan banyak orang, menyembuhkan yang kerasukan setan, dan lain sebagainya.

"Pater Servulus banyak tanamkan kebaikah, baik sebagai seorang imam SVD maupun sebagai seorang guru/dosen. Saya melihat dalam diri pater Servulus ini dapat menyelesaikan masalah baik dihadapi orang perorang, lembaga atau komunitas. Dia hadir sebagai pemberi inspirasi untuk menyelesaikan masalah bukan hanya melalui nasehat tapi doa-doanya yang sangat mujarab,"ungkap Dosen Unika St Paulus Ruteng ini.

Dikatakan Dr Marianus, diakhir-akhir masa hidupnya, Pater Servulus banyak berhubungan dengan kegiatan pelayanan penyembuhan kepada orang-orang sakit badan maupun jiwa. Pater Servulus melayani orang-orang sakit yang datang ke rumah SVD Propinsi Ruteng sampai lupa diri untuk makan dan istirahat. 

"Dia sudah lengkap menjalankan tri tugas sang guru sejati, Yesus Kristus, yakni sebagai guru, nabi, dan raja,"ungkapnya.

Menurut Marianus, praktik pelayanan yang dilakukan oleh mereka yang secara total memperhatikan orang sakit jiwa dan raga, merupakan bagian yang kegiatan sosial karitatif yang perlu diteladani oleh semua pihak, baik di kalangan internal SVD maupun para pelayanan pastoral di gereja regional di NTT. 

Lanjutnya, dengan perhatian yang intens dan mendalam kepada orang-orang yang sakit jiwa dan raga, maka kehadiran gereja sebagai lembaga penyelamat di bumi ini benar-benar nyata dan faktual.

"Ada banyak biarawan/wati, klerus, dan awam yang bergerak dalam kegiatan pelayanan sosial karitatif seperti yang sudah dilakukan oleh Pater Servulus. Kegiatan pelayanan mereka harus didukung oleh semua pihak, umat/masyarakat, pemerintah dan gereja itu sendiri,"ungkapnya. 

Karena itu, kata Dr Marianus, menjadi inspirasi baginya untuk membuat buku tersebut dengan membahas seorang Pater Servulus. Sehingga sejarah tentang kebaikan itu dan kebaikan itu tetap dimunculkan dan menjadi legasi untuk mewariskan kepada generasi-generasi penerus.

Dr Marianus juga menjelaskan, buku Bunga Rampai berjumlah 654 halaman, dengan 35 artikel yang merupakan karya dari 35 penulis dari kalangan akademisi, praktisi, jurnalis, pencinta sastra, keluarga Pater Servulus, dan sejumlah orang lainnya yang mengenalnya dari dekat Pater Servulus.

Dalam kegiatan itu juga dilakukan bedah buku tersebut. Pembedahan buku tersebut dengan menghadirkan pembedah 1 Pater Dr Paulus Tolo, SVD (Provinsial SVD Ruteng) dan Pembedah 2 Pius Rengka, SH.,M.Sc (akademisi dan Praktisi/Staf khusus Gubernur NTT), Editor Dr Marsel R Payong, M.Pd (Direktur Perennial Institute) dengan moderator Adrianus Nabung, S.Fil.,M.Pd.

Dr Marianus mengatakan, bedah buku tersebut dengan tujuan untuk masyarakat tercerahkan dengan hadirnya buku itu, agar literasi buku teks itu tetap muncul sambil tetap mengimbangi literasi-literasi digital.

Tujuan lain, jelas Dr Marianus, hasil penjualan buku akan disumbangkan kepada kaum Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Manggarai Timur. 

"Dan syukur puji Tuhan hari ini saat peluncuran buku ini laku terjual sebanyak sebanyak Rp5 juta dan semuanya diperuntukan kepada ODGJ-ODGJ di Manggarai Timur,"ungkapnya.

Adapun uang hasil penjualan buku itu langsung diserahkan oleh dr Marianus kepada Relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) selaku relawan peduli ODGJ, Markus Makur.

Markus Makur, wartawan Kompas ini kepada POS-KUPANG.COM, menyampaikan terima kasih banyak kepada Perennial Institute/Lembaga Unika St Paulus Ruteng serta semua pihak yang telah dengan caranya masing-masing menciptakan buku kenangan Pater Servulus Isaak dan hasil penjualanya diabdikan untuk ODGJ-ODGJ di Manggarai Timur.

Menurut Markus, Perennial Institute merupakan lembaga yang pertama memberikan donasi melalui penjualan buku itu. Uang hasil penjualan buku yang diserahkan oleh Perennial Institute kepada KKI tersebut diserahkan kembali ke Provinsial SVD Ruteng untuk selanjutnya dibelanjakan kebutuhan dalam bentuk barang untuk ODGJ. 

Markus mengatakan, pihaknya bergelut sebagai relawan ODGJ sudah berlangsung sejak 2017 lalu atau sudah 5 tahun lamanya. Pihaknya mengunjungi ODGJ, mendamping, mendengarkan cerita keluarga, dan juga sebagai wartawan pihaknya menuliskan dalam bentuk berita.

Dikatakan Markus, selama 5 tahun itu pihaknya juga selalu melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan dan sejumlah anggota DPRD yang mempunyai perhatian dan kepedulian terhadap ODGJ.

"Bersyukur selama 5 tahun terkait kepedulian kesehatan jiwa ini semakin menanjak di Manggarai Timur. Dengan adanya ketersediaan obat di Puskesmas-Puskesmas, pelatihan Nakes, Magang dari hasil advokasi dari relawan KKI,"ungkapnya.

Markus juga mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh pihaknya saat ini ODGJ yang lepas pasung sekitar 26 orang. Sedangkan data ODGJ secara keseluruhan berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan sebanyak 619 orang.

Adapun yang diundang dalam kegiatan bedah buku ini juga berasal dari berbagai latar belakang profesi seperti guru, dosen, mahasiswa, birokrat, politisi, jurnalis, aktivis, pastor, tokoh masyarakat, dan biarawan/wati.

Kegiatan peluncuran buku ini didukung oleh Unika St Paulus Ruteng, Lembaga Perennial Institute, Bank NTT, Stefanus Gandi Family, Lembaga Politician Academy, Caffee for Rest, Cakrawala NTT, Ciko (Cenggo Inung Kopi Online), The Alecto Band, Kopi Tuk, dan Kelompok Kasih Insanis ODGJ. (*)

Baca Berita Manggarai Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved