Berita Kota Kupang
Jefri Riwu Kore Sebut Tetap Setia Pada Demokrat Karena Susilo Bambang Yudhoyono
Demokrat telah membuang emas partai berlambang mercy, serta menyatakan bahwa Jefry adalah Kader Demokrat yang telah membesarkan nama partai
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Mantan Ketua DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT), Jefri Riwu Kore (Jeriko) disambut pendukungnya di Bandara El Tari Kupang, Jumat 7 Januari 2022 siang.
Walaupun tidak terpilih untuk melanjutkan kepemimpinan partai di NTT, Jefry mengaku tetap loyal terhadap Partai Binaan Presiden ke-6 Republik Indonesia itu.
Jeriko yang juga adalah Wali Kota Kupang ini, didampingi Istrinya Hilda Riwu Kore-Manafe. Jeriko dikalungkan selendang tenun oleh pendukungnya di pelataran pintu kedatangan Bandara El Tari. Ia pun disambut para kader partai Demokrat dan kerabatnya.
Tak hanya di area Bandara, pendukung Jeriko juga memenuhi gerbang keluar bandara.
Baca juga: Pemprov NTT Berencana Bangun Pabrik Semen di Kupang, Simak Penjelasan Kepala Dinas PM dan PTSP
Pendukung bersama Jeriko dan Hilda menumpangi mobil pick-up sembari berorasi di sepanjang jalan Adi Sucipto, Piet A Tallo, Pulau Indah dan berakhir di Jalan Sam Ratulangi tepatnya di Rumah Aspirasi Jeriko.
Para pendukung menyatakan sikap bahwa DPP Demokrat telah membuang emas partai berlambang mercy, serta menyatakan bahwa Jefry adalah Kader Demokrat yang telah membesarkan nama partai di NTT.
Sementara dalam pidato saat di Pelataran Rumah Aspirasi, Jefri Riwu Kore mengapresiasi para simpatisan dan pendukung jeriko yang telah memberikan perhatian atas keputusan DPP Demokrat.
Ia meminta agar seluruh simpatisannya tidak berlarut memendam kekecewaan atas tidak terpilihnya dirinya sebagai Ketua DPD Demokrat NTT periode 2021-2026.
Baca juga: Sasando Diklaim Negara Srilanka, Pemprov NTT Beri Peringatan ke WIPO
Ia mengungkapkan, dirinya sudah 19 tahun bergeliat sebagai politisi partai berlambang mercy itu, dirinya masih mencintai Demokrat dikarenakan pernah berjuang membesarkan partai tersebut pada tingkatan nasional sejak dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baginya, SBY adalah tokoh nasional yang perlu dicontohi dalam hal berjuang dan mengambil keputusan.
“Saya masih mencintai SBY, karena bagi kita dan saya beliau adalah orang yang bisa dijadikan contoh, dalam berjuang dan mengambil keputusan,” ungkapnya.
Jefry menambahkan, keputusan DPP yang memberikan kekecewaan banyak orang dikarenakan, pada hasil pleno ditingkatan Musda Jeriko unggul 12 berbanding 11 suara milik Ketua DPD yang diputuskan DPP yakni Leo Lelo.
Selanjutnya, sesuai arahan Sekjen Partai pada 3 Januari 2022 sudah jelas belum bisa diumumkan hasilnya hingga 2 pekan, agar bisa diberikan kesempatan untuk mengamankan para pendukung.
Sebagai kader yang cukup lama bergeliat di Partai Demokrat. Ia mengetahui seperti apa dinamika yang terjadi di tingkatan DPP.
Jefri mengakui adanya bisikan oknum partai kepada Kerua Agus Harimurti Yidoyono yang kurang tepat, sehingga membuat suatu keputusan Leo Lelo sebagai Ketua DPD.
“Terus terang saja teman-teman semua, saya diminta untuk menjadikan saudara Leo Lelo sebagai sekretaris, saya berkeberatan, dan saya pikir apapun yang diputuskan pimpinan AHY, kita sebagai anggota loyal,” ungkapnya.
Terkait dengan desakan Simpatisannya agar Dirinya memilih mundur dan keluar dari keanggotaan Partai Demokrat dan memilih Independen.
Jeriko menyatakan akan mempertimbangkan sambil mengkaji perkembangan situasi dan kondisi politik yang masih berjalan. Ia memastikan, untuk tahun 2024 tentu perjuangan politiknya akan mendapat dukungan dsri kursi Partai mana saja.
Secara tegas, Jeriko juga menyatakan tetap menjalankan tujuan demokrat walaupun tak didukung nanti oleh Demokrat.
“Tidak dengan ketua tetapi kita tetap berjuang untuk masyarakat kita, saya mau katakan demokrat berjuang untuk masyarakat, kita juga berjuang untuk masyarakat,” pungkasnya.(*)