Berita Labuan Bajo
Harga Minyak Goreng dan Cabe Rawit di Labuan Bajo - Manggarai Barat Meroket, Ini Daftar Harganya
Harga minyak goreng dan cabe rawit di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat terus meroket, Rabu 22 Desember 2021.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
Harga Minyak Goreng dan Cabe Rawit di Labuan Bajo Meroket
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Harga minyak goreng dan cabe rawit di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat terus meroket, Rabu 22 Desember 2021.
Pedagang di Pasar Rakyat Batu Cermin, Maxi (48) mengaku, kedua kebutuhan pokok masyarakat itu dari waktu ke waktu semakin tinggi.
"Kenaikan minyak goreng sangat terasa, minyak goreng 1 liter saat ini Rp 23 ribu, dulu kami jual Rp 17 ribu, kalau minyak goreng ukuran 2 liter saat ini Rp 45 ribu, kalau dulu Rp 40 ribu. Sekarang kami beli minyak goreng di alfamart, baru jual kembali supaya bisa untung," kata Maxi.
Kenaikan signifikan, kata Maxi, terjadi pada komoditas cabe rawit yang harganya melambung tinggi hingga Rp 75 ribu per kilogram.
Baca juga: 14 Koperasi Primer di Kabupaten Belu Sehat
"Kalau 2 sampai 3 minggu lalu kami masih jual Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu, harga tinggi sekali," jelasnya.
Pihaknya berharap, agar ada intervensi dari pemerintah agar tidak terjadi kenaikan komoditas dan kebutuhan masyarakat, terlebih menjelang natal dan tahun baru.
"Ini dikeluhkan pembeli, karena mereka kaget harganya terus naik," ungkapnya.
Naiknya harga komoditas cabe juga disampaikan pedagang lainnya, Kalisom (50), cabe rawit yang dijualnya meroket hingga Rp 80 ribu per kilogram.
Kalisom mengaku, cabe rawit yang dibelinya berasal dari Ruteng, Kabupaten Manggarai dan Sape, Kabupaten Bima.
"Kalau mahal, orang hanya beli Rp 5 ribu atau setengah kilogram saja. Harapannya agar harga turun sehingga dapat dijangkau masyarakat," katanya saat berjualan di Pasar Rakyat Batu Cermin.
Sementara itu, warga Labuan Bajo, Rikardus (28) mengharapkan, pemerintah tidak tinggal diam atas persoalan tersebut.
Menurutnya, pemerintah dalam hal ini dinas terkait dapat melakukan pemantauan harga sembako, mencari tahu penyebab kenaikan harga minyak goreng dan cabe rawit, bahkan kebutuhan lainnya seperti telur, ayam dan minyak tanah di Labuan Bajo.
"Jangan sampai momentum natal dan tahun baru ini dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab. Apalagi di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sulit di tengah pandemi Covid-19," katanya. *)