Webinar Pariwisata Modern NTT
Mengembangkan Pariwisata Modern di NTT, Ratu Wula Tallu: Masyarakat Harus Mendapat Dampak
Mengembangkan Pariwisata Modern di NTT, Ratu Wula Tallu : Masyarakat Harus Mendapat Dampak
Berikut, lanjut Ratu Wula, ketersediaan sumber daya manusia juga menjadi hal penting. Karena itu harus dikembangkan secara baik termasuk untuk upaya upaya menghargai local wisdom. Peningkatan sumber daya manusia kata dia, dapat dilakukan dengan pelatihan dan kurus.
Menurutnya, pembangunan pariwisata harus melibatkan masyarakat agar masyarakat tidak menjadi penonton dalam kegiatan pariwisata, tetapi mereka juga menjadi bagian dan pelaku pariwisata itu.
Hal lain yang harus menjadi perhatian, kata dia, termasuk potensi konflik agraria. Hal itu dikatakan dia, karena banyak praktik jual beli tanah yang akhirnya melahirkan konflik. Ia mencontohkan, rata rata tanah di pesisir Pulau sumba telah beralih kepemilikan kepada para pengusaha meski saat ini tampak masih belum dibangun. "Tanah tanah itu sudah dipasang papan nama," terang dia.
Berikut, ketersediaan air bersih pada daerah wisata serta akses internet. Ia mengatakan, dengan kemajuan teknologi maka akses internet sangat dibutuhkan dan memberikan kemudahan dalam promosi dan transaksi.
Selanjutnya, ia menyebut pembangunan UMKM yang tetap menjaga kearifan lokal. Hal itu merujuk pada hasil tenunan yang disebutnya sebagai "Maha karya perempuan NTT".
"Tenun menjadi mahakarya perempuan NTT, saya ingin mempertahankan tenun dengan handmade. Tenun NTT harus menggunakan handmade, harus kita pertahankan, intinya pengembangan UMKM harus tetap menjaga kearifan lokal," tegas dia.
Sementara terkait persoalan sampah yang menjadi salah satu unsur yang menghambat pembangunan pariwisata, Ratu Wula menggarisbawahi agar ada kerjasama terintegrasi semua pihak untuk pengelolaan sampah.
Edukasi menurut dia, harus berkali kali dan terus menerus dilakukan terutama bagi para pelaku dan pengelola pariwisata. Peningkatan Sarana prasarana pengelolaan sampah di lokasi juga harus diperhatikan secara seksama sehingga perlu disiapkan dengan baik.
Pemerintah daerah, baik di level provinsi maupun kabupaten Kota dapat mengeluarkan regulasi untuk menjadi payung hukum agar dapat ditindaklanjuti.
Ia mengaku, potensi pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat banyak dan komplit. Namun, hal itu dapat dikelola dengan baik.
"Sumba menjadi salah satu dari 22 destinasi wisata yang harus dikunjungi 2022. Ada banyak tempat dan potensi pariwisata yang belum diangkat dan diekspos. Karena itu ia mengajak media untuk bersama sama ikut bisa membangun sektor pariwisata.
Selain Ratu Wula, dalam webinar yang dipandu News Director Tribun network, Febby Mahendra Putra, tampil menjadi pembicaraan Menkominfo Johnny Gerard Plate, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno.
Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat diwakili Wakil Gubernur Josef Adrianus Nae Soi. Tampil untuk berbicara Andreas Hugo Pareira, Anggota DPR RI, Shania Fatima Kepala BPOLF, serta Saleh Husin Managing Director PT. Sinarmas.
Webinar yang diikuti pemerintah daerah dan perwakilan Dinas Pariwisata seluruh kabupaten di NTT, mitra pariwisata serta perwakilan media Group tribun network berlangsung sekira 3 jam sejak pukul 15.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita. (*)