Begini Cara Siswa SDK Citra Bangsa Rayakan Natal Dengan Tetap Prokes
Perayaan natal sekolah tahun 2021 ini di SDK Citra Bangsa merupakan yang pertama dalam masa pandemi setelah sekolah diperbolehkan tatap muka.
Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM - Merayakan natal dalam masa pandemi Covid-19 ini memang membuat orang harus tetap ketat dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Hal ini juga berlaku bagi siswa SD Kristen Citra Bangsa Kota kupang. Perayaan natal sekolah dilakukan dengan tetap disiplin dalam protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan dan tetap menjaga jarak dan hindari kerumunan.
Beberapa orang siswa SDK CItra Bangsa yang duduk jaga jarak di depan pintu masuk sekolah. Di hari Kamis 16 Desember 2021, mereka tidak berpakaian seragam karena hari itu merupakan waktu bagi mereka untuk merayakan natal sekolah.
Baca juga: Waspada, Kasus Covid-19 di Kota Kupang Bertambah, Jangan Abaikan Protokol Kesehatan
Wajah siswa yang menunggu dengan sabar untuk bisa masuk ke dalam kelas, mereka datang dengan menggunakan pakaian yang bernuansa warna merah atau hijau.
Siswa yang datang belum diperbolehkan masuk ke dalam kelas karena masih ada siswa lainnya yang berada di dalam kelas dan merayakan natal.
Perayaan natal sekolah tahun 2021 ini di SDK Citra Bangsa merupakan yang pertama dalam masa pandemi setelah sekolah diperbolehkan tatap muka.
Baca juga: Masyarakat Marapu Memahami Covid-19 dan Protokol Kesehatan
Perayaan natal dilakukan di setiap kelas dimana setiap kelas dibagi dalam dua kelompok yakni shift pagi dan siang.
Setiap shift dalam satu kelas hanya ada sekitar 11 orang sampai 12 orang siswa.
Sekolah menyiapkan tiga spot yakni spot video, spot pujian dan spot angel.
Tiga spot ini berada di teras depan kelas, dihias sehingga anak-anak bisa mendapat pengalaman bahwa mereka merayakan natal.
Baca juga: PTM Tahap Kedua, SDI Liliba Kupang Perketat Protokol Kesehatan, Siswa Wajib Ikut

Dari dalam kelas, siswa diarahkan untuk ke spot video. Di situ sudah disediakan proyektor dan anak-anak disuruh untuk duduk di atas karpet yang telah dibentangkan dengan menjaga jarak. Di lokasi ini mereka menonton film dan mendengar firman Tuhan sekitar 10-15 menit.
Setelah itu dengan jalan berbaris satu per satu, siswa menuju ke arah spot pujian. Di spot ini, para siswa akan menyanyi pujian. Ada pohon natal dan juga guru yang mendamping dengan bermain keyboard. Mereka tetap menyanyi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.
Usai dari spot pujian, dengan jalan dalam barisan dan jaga jarak, siswa menuju ke spot angel.
Setelah itu mereka menuju ke spot angel. Di sini siswa diberikan hadiah yang sudah disediakan dan pada bungkusan hadiah itu sudah ada pesan yang disampaikan kepada mereka. Setiap siswa diberikan kesempatan untuk membaca pesan natal yang sudah ada.
Baca juga: Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Usai dari spot Angel mereka menuju ke kelas untuk makan.
Untuk menjaga jarak maka jalur ke setiap spot sudah diatur dan waktunya diatur tidak terjadi kerumunan.
Setelah satu rombongan selesai barulah rombongan lainnya ke spot yang telah ditinggalkan. Begitu seterusnya sehingga tidak ada kerumunan dan tetap jaga jarak.
"Ini merupakan tahun pertama setelah pandemi dimana sekolah merayakan natal. Kami berpikir bagaimana siswa dapat merayakan natal dan mendapat makna natal dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Karena itu kami atur dengan spot-spot seperti ini agar siswa dapat merayakan natal sekolah. Siswa dapat mendengar firman Tuhan melalui pemutaran video, juga ada pujian dan hadiah natal," ucap Kepala SD Kristen Citra Bangsa, Dra Dihartati yang ditemui di sela-sela kegiatan natal sekolah.
Merayakan natal, dengan tetap disiplin dalam protokol kesehatan karena kesehatan siswa adalah hal yang sangat penting.
Siswa yang selesai merayakan natal baru boleh keluar dari dalam kelas setelah orang tua tiba di sekolah dan menyampaikan kepada wali kelas melalui WA bahwa anaknya sudah dijemput. Para siswa ini dijemput dari pintu yang satunya.
SDK Citra Bangsa memiliki tiga pintu sehingga orang tua yang menjemput juga diarahkan untuk menjemput anak melalui pintu yang sudah ditentukan.
Perayaan natal bagi siswa yang shift siang juga sama seperti siswa pada shift pagi, hanya siswa yang shift siang baru boleh masuk setelah siswa yang shift pagi pulang, dan kelas dibersihkan.